Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
Surat Az Zukhruf (Perhiasan) adalah surat ke-43 dalam Al Quran, terdiri dari 89 ayat, diturunkan di Mekkah.

-
1حٰمۤ ۚ ¦± m³m. Ḥā Mīm.
-
2وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ ۙ Wal-kit±bil-mub³n(i). Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas,
-
3اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَۚ Inn± ja‘aln±hu qur'±nan ‘arabiyyal la‘allakum ta‘qilµn(a). sesungguhnya Kami menjadikannya sebagai Al-Qur’an yang berbahasa Arab agar kamu mengerti
-
4وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ ۗ Wa innahµ f³ ummil-kit±bi ladain± la‘aliyyun ¥ak³m(un). dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu berada di dalam Ummul Kitāb (Lauh Mahfuz) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi, dan penuh hikmah.
-
5اَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا اَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُّسْرِفِيْنَ Afa na«ribu ‘ankumu©-©ikra ¡af¥an an kuntum qaumam musrif³n(a). Apakah Kami akan menahan (turunnya) Al-Qur’an dan mengabaikanmu (hanya) karena kamu kaum yang melampaui batas?
-
6وَكَمْ اَرْسَلْنَا مِنْ نَّبِيٍّ فِى الْاَوَّلِيْنَ Wa kam arsaln± min nabiyyin fil-awwal³n(a). Betapa banyak nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.
-
7وَمَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ Wa m± ya't³him min nabiyyin ill± k±nµ bih³ yastahzi'µn(a). Setiap kali seorang nabi datang kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
-
8فَاَهْلَكْنَآ اَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشًا وَّمَضٰى مَثَلُ الْاَوَّلِيْنَ Fa ahlakn± asyadda minhum ba¯syaw wa ma«± ma£alul-awwal³n(a). Oleh karena itu, Kami membinasakan orang-orang yang lebih kuat dari mereka (kaum musyrik Quraisy) dan telah berlalu contoh (kehancuran) umat-umat terdahulu.
-
9وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيْزُ الْعَلِيْمُۙ Wa la'in sa'altahum man khalaqas-sam±w±ti wal-ar«a layaqµlunna khalaqahunnal-‘az³zul-‘al³m(u). Jika kamu menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi,” pastilah mereka akan menjawab, “Yang menciptakannya adalah Zat Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
-
10الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّجَعَلَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ۚ Alla©³ ja‘ala lakumul-ar«a mahdaw wa ja‘ala lakum f³h± subulal la‘allakum tahtadµn(a). (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan menjadikan jalan-jalan di atasnya untukmu agar kamu mendapat petunjuk.
-
11وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ Wal-la©³ nazzala minas-sam±'i m±'am biqadar(in), fa'ansyarn± bih³ baldatam mait±(n), ka©±lika tukhrajµn(a). Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
-
12وَالَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الْفُلْكِ وَالْاَنْعَامِ مَا تَرْكَبُوْنَۙ Wal-la©³ khalaqal-azw±ja kullah± wa ja‘ala lakum minal-fulki wal-an‘±mi m± tarkabµn(a). (Dialah) yang menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan dan menjadikan kapal laut untukmu serta hewan ternak untuk kamu tunggangi
-
13لِتَسْتَوٗا عَلٰى ظُهُوْرِهٖ ثُمَّ تَذْكُرُوْا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ اِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُوْلُوْا سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَۙ Litastawµ ‘al± §uhµrih³ £umma ta©kurµ ni‘mata rabbikum i©astawaitum ‘alaihi wa taqµlµ sub¥±nal-la©³ sakhkhara lan± h±©± wa m± kunn± lahµ muqrin³n(a). agar kamu dapat duduk di atas punggungnya. Kemudian jika kamu sudah duduk (di atas punggung)-nya, kamu akan mengingat nikmat Tuhanmu dan mengucapkan, “Mahasuci Zat yang telah menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.
-
14وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ Wa inn± il± rabbin± lamunqalibµn(a). Sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami.”
-
15وَجَعَلُوْا لَهٗ مِنْ عِبَادِهٖ جُزْءًا ۗاِنَّ الْاِنْسَانَ لَكَفُوْرٌ مُّبِيْنٌ ۗ ࣖ Wa ja‘alµ lahµ min ‘ib±dih³ juz'±(n), innal-ins±na lakafµrum mub³n(un). Mereka menjadikan sebagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bagian dari-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar (nikmat Tuhan) yang nyata.
-
16اَمِ اتَّخَذَ مِمَّا يَخْلُقُ بَنٰتٍ وَّاَصْفٰىكُمْ بِالْبَنِيْنَ ۗ Amittakha©a mimm± yakhluqu ban±tiw wa a¡f±kum bil-ban³n(a). Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari sebagian yang telah Dia ciptakan dan memilihkan anak laki-laki untukmu?
-
17وَاِذَا بُشِّرَ اَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمٰنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهٗ مُسْوَدًّا وَّهُوَ كَظِيْمٌ Wa i©± busysyira a¥aduhum bim± «araba lir-ra¥m±ni ma£alan §alla wajhuhµ muswaddaw wa huwa ka§³m(un). Apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira tentang sesuatu (kelahiran anak perempuan) yang dijadikan sebagai perumpamaan bagi (Allah) Yang Maha Pengasih, jadilah wajahnya merah padam karena menahan sedih (dan marah).
-
18اَوَمَنْ يُّنَشَّؤُا فِى الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِى الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِيْنٍ Awamay yunasysya'u fil-¥ilyati wa huwa fil-khi¡±mi gairu mub³n(in). Apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang tumbuh dan berkembang (dengan tabiat) selalu berhias diri, sedangkan dia tidak mampu memberi alasan yang tegas dan jelas dalam pertengkaran.
-
19وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْـَٔلُوْنَ Wa ja‘alul-mal±'ikatal-la©³na hum ‘ib±dur ra¥m±ni in±£±(n), asyahidµ khalqahum, satuktabu syah±datuhum wa yus'alµn(a). Mereka menganggap para malaikat, hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu, berjenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaannya? Kelak kesaksian (yang mereka karang sendiri itu) akan dituliskan dan akan dimintakan pertanggungjawaban.
-
20وَقَالُوْا لَوْ شَاۤءَ الرَّحْمٰنُ مَا عَبَدْنٰهُمْ ۗمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ اِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَۗ Wa q±lµ lau sy±'ar-ra¥m±nu m± ‘abadn±hum, m± lahum bi©±lika min ‘ilmin in hum ill± yakhru¡µn(a). Mereka berkata, “Sekiranya (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki, tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat).” Mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga belaka.
-
21اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا مِّنْ قَبْلِهٖ فَهُمْ بِهٖ مُسْتَمْسِكُوْنَ Am ±tain±hum kit±bam min qablih³ fahum bih³ mustamsikµn(a). Apakah kami pernah memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelumnya (Al-Qur’an), lalu mereka berpegang teguh (pada kitab itu)?
-
22بَلْ قَالُوْٓا اِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى اُمَّةٍ وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّهْتَدُوْنَ Bal q±lµ inn± wajadn± ±b±'an± ‘al± ummatiw wa inn± ‘al± ±£±rihim muhtadµn(a). Bahkan, mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama dan kami hanya mengikuti jejak mereka.”
-
23وَكَذٰلِكَ مَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍۙ اِلَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى اُمَّةٍ وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّقْتَدُوْنَ Wa ka©±lika m± arsaln± min qablika f³ qaryatim min na©³r(in), ill± q±la mutrafµh±, inn± wajadn± ±b±'an± ‘al± ummatiw wa inn± ‘al± ±£±rihim muqtadµn(a). Demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Nabi Muhammad) ke suatu negeri. Orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan kami hanya mencontoh jejak mereka.”
-
24۞ قٰلَ اَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِاَهْدٰى مِمَّا وَجَدْتُّمْ عَلَيْهِ اٰبَاۤءَكُمْۗ قَالُوْٓا اِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ Q±la awalau ji'tukum bi'ahd± mimm± wajattum ‘alaihi ±b±'akum, q±lµ inn± bim± ursiltum bih³ k±firµn(a). Dia (pemberi peringatan) berkata, “Masihkah kamu (mengikuti jejak nenek moyangmu), sekalipun aku membawa (agama) yang lebih baik panduannya daripada apa yang kamu peroleh dari nenek moyangmu itu?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami (tetap) mengingkari kerasulanmu.”
-
25فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ࣖ Fantaqamn± minhum fan§ur kaifa k±na ‘±qibatul-muka©©ib³n(a). Lalu kami membinasakan mereka. Maka, perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (kebenaran).
-
26وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖٓ اِنَّنِيْ بَرَاۤءٌ مِّمَّا تَعْبُدُوْنَۙ Wa i© q±la ibr±h³mu li'ab³hi wa qaumih³ innan³ bar±'um mimm± ta‘budµn(a). (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah,
-
27اِلَّا الَّذِيْ فَطَرَنِيْ فَاِنَّهٗ سَيَهْدِيْنِ Ill±l-la©³ fa¯aran³ fa'innahµ sayahd³n(i). kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku. Sesungguhnya Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
-
28وَجَعَلَهَا كَلِمَةً ۢ بَاقِيَةً فِيْ عَقِبِهٖ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَۗ Wa ja‘alah± kalimatam b±qiyatan f³ ‘aqibih³ la‘allahum yarji‘µn(a). Dia (Ibrahim) menjadikannya (kalimat tauhid) perkataan yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali (kepadanya).
-
29بَلْ مَتَّعْتُ هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى جَاۤءَهُمُ الْحَقُّ وَرَسُوْلٌ مُّبِيْنٌ Bal matta‘tu h±'ul±'i wa ±b±'ahum ¥att± j±'ahumul-¥aqqu wa rasµlum mub³n(un). Bahkan Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan nenek moyang mereka sampai kebenaran (Al-Qur’an) datang kepada mereka beserta seorang Rasul yang memberi penjelasan.
-
30وَلَمَّا جَاۤءَهُمُ الْحَقُّ قَالُوْا هٰذَا سِحْرٌ وَّاِنَّا بِهٖ كٰفِرُوْنَ Wa lamm± j±'ahumul-¥aqqu q±lµ h±©± si¥ruw wa inn± bih³ k±firµn(a). Ketika kebenaran (Al-Qur’an) itu datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami mengingkarinya.”
-
31وَقَالُوْا لَوْلَا نُزِّلَ هٰذَا الْقُرْاٰنُ عَلٰى رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيْمٍ Wa q±lµ lau l± nuzzila h±©al-qur'±nu ‘al± rajulim minal-qaryataini ‘a§³m(in). Mereka (juga) berkata, “Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada (salah satu) pembesar dari dua negeri ini (Makkah dan Taif)?”
-
32اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗوَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ Ahum yaqsimµna ra¥mata rabbik(a), na¥nu qasamn± bainahum ma‘³syatahum fil-¥ay±tid-dun-y±, wa rafa‘n± ba‘«ahum fauqa ba‘«in daraj±til liyattakhi©a ba‘«uhum ba‘«an sukhriyy±(n), wa ra¥matu rabbika khairum mimm± yajma‘µn(a). Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
-
33وَلَوْلَآ اَنْ يَّكُوْنَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً لَّجَعَلْنَا لِمَنْ يَّكْفُرُ بِالرَّحْمٰنِ لِبُيُوْتِهِمْ سُقُفًا مِّنْ فِضَّةٍ وَّمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُوْنَۙ Wa lau l± ay yakµnan-n±su ummataw w±¥idatal laja‘aln± limay yakfuru bir-ra¥m±ni libuyµtihim suqufam min fi««atiw wa ma‘±rija ‘alaih± ya§harµn(a). Seandainya bukan karena (Kami tidak menghendaki) manusia menjadi satu umat (yang kufur), pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang ingkar kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, loteng-loteng rumah mereka dan tangga-tangga yang mereka naiki dari perak.
-
34وَلِبُيُوْتِهِمْ اَبْوَابًا وَّسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِـُٔوْنَۙ Wa libuyµtihim abw±baw wa sururan ‘alaih± yattaki'µn(a). Dan, bagi rumah-rumah mereka (Kami buatkan) pintu-pintu (perak) dan dipan-dipan tempat mereka bersandar.
-
35وَزُخْرُفًاۗ وَاِنْ كُلُّ ذٰلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَالْاٰخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِيْنَ ࣖ Wa zukhruf±(n), wa in kullu ©±lika lamm± mat±‘ul-¥ay±tid-dun-y±, wal-±khiratu ‘inda rabbika lil-muttaq³n(a). Dan, (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan hidup dunia, sedangkan (kenikmatan hidup) akhirat di sisi Tuhanmu (dikhususkan) bagi orang-orang bertakwa.
-
36وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ Wa may ya‘syu ‘an ©ikrir-ra¥m±ni nuqayyi« lahµ syai¯±nan fahuwa lahµ qar³n(un). Siapa yang berpaling dari pengajaran (Allah) Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya). Maka, ia (setan) selalu menemaninya.
-
37وَاِنَّهُمْ لَيَصُدُّوْنَهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ Wa innahum laya¡uddµnahum ‘anis-sab³li wa ya¥sabµna annahum muhtadµn(a). Sesungguhnya mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalangi mereka (manusia) dari jalan (yang benar), sedangkan mereka (manusia yang sesat itu) mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
-
38حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَنَا قَالَ يٰلَيْتَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِيْنُ ¦att± i©± j±'an± q±la y± laita bain³ wa bainaka bu‘dal-masyriqaini fa bi'sal-qar³n(u). Sehingga, apabila dia (orang yang berpaling itu) datang kepada Kami (pada hari Kiamat) dia berkata, “Aduhai, sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (setan itu) teman yang paling buruk (bagi manusia).”
-
39وَلَنْ يَّنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ اِذْ ظَّلَمْتُمْ اَنَّكُمْ فِى الْعَذَابِ مُشْتَرِكُوْنَ Wa lay yanfa‘akumul-yauma i§ §alamtum annakum fil-‘a©±bi musytarikµn(a). (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu pada hari itu karena kamu telah menzalimi (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu (orang yang berpaling dan setan) adalah bersekutu dalam azab itu.
-
40اَفَاَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ اَوْ تَهْدِى الْعُمْيَ وَمَنْ كَانَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Afa anta tusmi‘u¡-¡umma au tahdil-‘umya wa man k±na f³ «al±lim mub³n(in). Maka, apakah engkau (Nabi Muhammad) dapat menjadikan orang-orang yang tuli bisa mendengar (kebenaran) atau (dapatkah) engkau memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?
-
41فَاِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَاِنَّا مِنْهُمْ مُّنْتَقِمُوْنَۙ Fa imm± na©habanna bika fa inn± minhum muntaqimµn(a). Maka, sungguh jika Kami benar-benar mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan), sesungguhnya kepada mereka Kami akan (tetap) memberikan balasan.
-
42اَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِيْ وَعَدْنٰهُمْ فَاِنَّا عَلَيْهِمْ مُّقْتَدِرُوْنَ Au nuriyannakal-la©³ wa‘adn±hum fa'inn± ‘alaihim muqtadirµn(a). Atau, benar-benar Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Sesungguhnya Kami Maha Berkuasa atas mereka.
-
43فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِيْٓ اُوْحِيَ اِلَيْكَ ۚاِنَّكَ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ Fastamsik bil-la©³ µ¥iya ilaik(a), innaka ‘al± ¡ir±¯im mustaq³m(in). Maka, berpegang teguhlah pada (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya engkau berada di jalan yang lurus.
-
44وَاِنَّهٗ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۚوَسَوْفَ تُسْـَٔلُوْنَ Wa innahµ la©ikrul laka wa liqaumik(a), wa saufa tus'alµn(a). Sesungguhnya ia (Al-Qur’an) benar-benar merupakan kemuliaan bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggungjawaban.
-
45وَسْـَٔلْ مَنْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُّسُلِنَآ ۖ اَجَعَلْنَا مِنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِ اٰلِهَةً يُّعْبَدُوْنَ ࣖ Was'al man arsaln± min qablika mir rusulin±, aja‘aln± min dµnir-ra¥m±ni ±lihatay yu‘badµn(a). Tanyakanlah (Nabi Muhammad) kepada (pengikut) rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum engkau, “Apakah Kami menjadikan selain (Allah) yang Maha Pengasih sebagai tuhan-tuhan yang disembah?”
-
46وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖ فَقَالَ اِنِّيْ رَسُوْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ Wa laqad arsaln± mµs± bi'±y±tin± il± fir‘auna wa mala'ih³ fa q±la inn³ rasµlu rabbil-‘±lam³n(a). Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat (mukjizat) Kami kepada Fir‘aun dan para pemuka (kaum)-nya. Dia (Musa) berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam.”
-
47فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِاٰيٰتِنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَضْحَكُوْنَ Falamm± j±'ahum bi'±y±tin± i©± hum minh± ya«¥akµn(a). Ketika dia (Musa) datang kepada mereka dengan membawa ayat-ayat (mukjizat) Kami, seketika itu mereka mentertawakannya.
-
48وَمَا نُرِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ اِلَّا هِيَ اَكْبَرُ مِنْ اُخْتِهَاۗ وَاَخَذْنٰهُمْ بِالْعَذَابِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ Wa m± nur³him min ±yatin ill± hiya akbaru min ukhtih±, wa akha©n±hum bil-‘a©±bi la‘allahum yarji‘µn(a). Tidaklah Kami perlihatkan suatu mukjizat kepada mereka kecuali ia (mukjizat itu) lebih besar daripada mukjizat (sebelumnya) dan Kami timpakan kepada mereka azab agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
-
49وَقَالُوْا يٰٓاَيُّهَ السَّاحِرُ ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَۚ اِنَّنَا لَمُهْتَدُوْنَ Wa q±lµ y± ayyuhas-s±¥irud‘u lan± rabbaka bim± ‘ahida ‘indak(a), innan± lamuhtadµn(a). Mereka berkata, “Wahai penyihir, berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya kami benar-benar akan menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk.”
-
50فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ اِذَا هُمْ يَنْكُثُوْنَ Falamm± kasyafn± ‘anhumul-‘a©±ba i©± hum yanku£µn(a). Maka, ketika Kami hilangkan azab itu dari mereka, seketika itu (juga) mereka ingkar janji.
-
51وَنَادٰى فِرْعَوْنُ فِيْ قَوْمِهٖ قَالَ يٰقَوْمِ اَلَيْسَ لِيْ مُلْكُ مِصْرَ وَهٰذِهِ الْاَنْهٰرُ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِيْۚ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَۗ Wa n±d± fir‘aunu f³ qaumih³ q±la y± qaumi alaisa l³ mulku mi¡ra wa h±©ihil-anh±ru tajr³ min ta¥t³, afal± tub¡irµn(a). Fir‘aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku, bukankah Kerajaan Mesir itu milikku dan (bukankah) sungai-sungai itu mengalir di bawah (istana-istana)-ku. Apakah kamu tidak melihat?
-
52اَمْ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ مَهِيْنٌ ەۙ وَّلَا يَكَادُ يُبِيْنُ Am ana khairum min h±©al-la©³ huwa mah³n(un), wa l± yak±du yub³n(u). Bahkan, bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini (Musa) yang hampir-hampir tidak dapat menjelaskan (maksud perkataannya)?
-
53فَلَوْلَآ اُلْقِيَ عَلَيْهِ اَسْوِرَةٌ مِّنْ ذَهَبٍ اَوْ جَاۤءَ مَعَهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ مُقْتَرِنِيْنَ Falau l± ulqiya ‘alaihi aswiratum min ©ahabin au j±'a ma‘ahul-mal±'ikatu muqtarin³n(a). Maka, mengapa tidak dipakaikan kepadanya (Musa) gelang dari emas atau malaikat datang bersama dia mengiringinya?”
-
54فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهٗ فَاَطَاعُوْهُ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ Fastakhaffa qaumahµ fa a¯±‘µh(u), innahum k±nµ qauman f±siq³n(a). Maka, dia (Fir‘aun) telah memengaruhi kaumnya sehingga mereka patuh kepadanya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.
-
55فَلَمَّآ اٰسَفُوْنَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَاَغْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ Falamm± ±safµnantaqamn± minhum fa agraqn±hum ajma‘³n(a). Maka, ketika mereka telah membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut).
-
56فَجَعَلْنٰهُمْ سَلَفًا وَّمَثَلًا لِّلْاٰخِرِيْنَ ࣖ Fa ja‘aln±hum salafaw wa ma£alal lil-±khir³n(a). Maka, Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang kemudian.
-
57وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا اِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّوْنَ Wa lamm± «uribabnu maryama ma£alan i©± qaumuka minhu ya¡iddµn(a). Ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (suku Quraisy) bersorak karenanya.
-
58وَقَالُوْٓا ءَاٰلِهَتُنَا خَيْرٌ اَمْ هُوَ ۗمَا ضَرَبُوْهُ لَكَ اِلَّا جَدَلًا ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُوْنَ Wa q±lµ a'±lihatun± khairun am huw(a), m± «arabµhu laka ill± jadal±(n), bal hum qaumun kha¡imµn(a). Mereka berkata, “Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?” Mereka tidak memberikan (perumpamaan itu) kepadamu, kecuali dengan maksud membantah saja. Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.
-
59اِنْ هُوَ اِلَّا عَبْدٌ اَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنٰهُ مَثَلًا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ۗ In huwa ill± ‘abdun an‘amn± ‘alaihi wa ja‘aln±hu ma£alal liban³ isr±'³l(a). Dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami anugerahkan nikmat (kenabian) kepadanya dan Kami jadikan dia sebagai pelajaran (tanda kekuasaan Kami) bagi Bani Israil.
-
60وَلَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَّلٰۤىِٕكَةً فِى الْاَرْضِ يَخْلُفُوْنَ Wa lau nasy±'u laja‘aln± minkum mal±'ikatan fil-ar«i yakhlufµn(a). Seandainya Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan malaikat sebagai penggantimu di bumi secara turun temurun.
-
61وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Wa innahµ la‘ilmul lis-s±‘ati fal± tamtarunna bih± wattabi‘µn(i), h±©± ¡ir±¯um mustaq³m(un). Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus.
-
62وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطٰنُۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ Wa l± ya¡uddannakumusy-syai¯±n(u), innahµ lakum ‘aduwwum mub³n(un). Janganlah sekali-kali kamu dipalingkan oleh setan. Sesungguhnya ia merupakan musuh yang nyata bagimu.
-
63وَلَمَّا جَاۤءَ عِيْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلِاُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ تَخْتَلِفُوْنَ فِيْهِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ Wa lamm± j±'a ‘³s± bil-bayyin±ti q±la qad ji'tukum bil-¥ikmati wa li'ubayyina lakum ba‘«al-la©³ takhtalifµna f³h(i), fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Ketika Isa datang membawa bukti-bukti yang nyata, dia berkata, “Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk aku jelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu perselisihkan. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatilah aku.
-
64اِنَّ اللّٰهَ هُوَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Innall±ha huwa rabb³ wa rabbukum fa‘budµh(u), h±©± ¡ir±¯um mustaq³m(un). Sesungguhnya Allah, Dialah Tuhanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia! Ini adalah jalan yang lurus.”
-
65فَاخْتَلَفَ الْاَحْزَابُ مِنْۢ بَيْنِهِمْ ۚفَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ اَلِيْمٍ Fakhtalafal-a¥z±bu mim bainihim, fawailul lil-la©³na §alamµ min ‘a©±bi yaumin al³m(in). Golongan-golongan di antara mereka (Yahudi dan Nasrani) berselisih. Celakalah orang-orang yang zalim (karena) azab pada hari yang sangat pedih (kiamat).
-
66هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا السَّاعَةَ اَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ Hal yan§urµna illas-s±‘ata an ta'tiyahum bagtataw wa hum l± yasy‘urµn(a). Tidaklah mereka (orang-orang kafir) menunggu, kecuali hari Kiamat yang datang kepada mereka secara tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadari(-nya).
-
67اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ ۗ ࣖ Al-akhill±'u yauma'i©im ba‘«uhum liba‘«in ‘aduwwun illal-muttaq³n(a). Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.
-
68يٰعِبَادِ لَاخَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَآ اَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَۚ Y± ‘ib±di l± khaufun ‘alaikumul-yauma wa l± antum ta¥zanµn(a). (Dikatakan kepada mereka,) “Wahai hamba-hamba-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari ini (kiamat) dan tidak pula kamu bersedih.
-
69اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا مُسْلِمِيْنَۚ Alla©³na ±manµ bi'±y±tin± wa k±nµ muslim³n(a). (Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang muslim.
-
70اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ اَنْتُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُوْنَ Udkhulul-jannata antum wa azw±jukum tu¥barµn(a). Masuklah ke dalam surga, kamu dan pasanganmu (dalam keadaan) dibahagiakan.”
-
71يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ Yu¯±fu ‘alaihim bi¡i¥±fim min ©ahabiw wa akw±b(in), wa f³h± m± tasytah³hil-anfusu wa tala©©ul-a‘yun(u), wa antum f³h± kh±lidµn(a). Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas dan di dalamnya (surga) terdapat apa yang diingini oleh hati dan dipandang sedap oleh mata serta kamu kekal di dalamnya.
-
72وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْٓ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Wa tilkal-jannatul-lat³ µri£tumµh± bim± kuntum ta‘malµn(a). Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan apa yang selama ini kamu kerjakan.
-
73لَكُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ كَثِيْرَةٌ مِّنْهَا تَأْكُلُوْنَ Lakum f³h± f±kihatun ka£³ratum minh± ta'kulµn(a). Untukmu di dalamnya (surga) buah-buahan yang banyak yang sebagiannya kamu makan.
-
74اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَۖ Innal-mujrim³na f³ ‘a©±bi jahannama kh±lidµn(a). Sesungguhnya para pendurhaka itu kekal di dalam azab (neraka) Jahanam.
-
75لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ ۚ L± yufattaru ‘anhum wa hum f³hi mublisµn(a). Tidak diringankan (azab itu) dari mereka dan mereka berputus asa di dalamnya.
-
76وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْا هُمُ الظّٰلِمِيْنَ Wa m± §alamn±hum wa l±kin k±nµ humu§-§±lim³n(a). Tidaklah Kami menzalimi mereka, tetapi mereka adalah orang-orang zalim (terhadap dirinya).
-
77وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مّٰكِثُوْنَ Wa n±dau y± m±liku liyaq«i ‘alain± rabbuk(a), q±la innakum m±ki£µn(a). Mereka menyeru, “Wahai (Malaikat) Malik, hendaklah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia menjawab, “Sesungguhnya kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”
-
78لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ Laqad ji'n±kum bil-¥aqqi wa l±kinna ak£arakum lil-¥aqqi k±rihµn(a). Sungguh, Kami benar-benar telah datang kepada kamu dengan (membawa) kebenaran, tetapi kebanyakan kamu benci kepada kebenaran itu.
-
79اَمْ اَبْرَمُوْٓا اَمْرًا فَاِنَّا مُبْرِمُوْنَۚ Am abramµ amran fa inn± mubrimµn(a). Bahkan, bukankah mereka telah merencanakan suatu tipu daya (jahat)? Sesungguhnya Kami telah berencana (mengatasi tipu daya mereka).
-
80اَمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ ۗ بَلٰى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُوْنَ Am ya¥sabµna ann± l± nasma‘u sirrahum wa najw±hum, bal± wa rusulun± ladaihim yaktubµn(a). Ataukah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar) dan utusan-utusan Kami (malaikat) mencatat di sisi mereka.
-
81قُلْ اِنْ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ وَلَدٌ ۖفَاَنَا۠ اَوَّلُ الْعٰبِدِيْنَ Qul in k±na lir-ra¥m±ni walad(un), fa ana awwalul-‘±bid³n(a). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, akulah orang pertama yang menyembah (anak itu).
-
82سُبْحٰنَ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ Sub¥±na rabbis-sam±w±ti wal-ar«i rabbil-‘arsyi ‘amm± ya¡ifµn(a). Mahasuci Tuhan pemilik langit dan bumi, Tuhan pemilik ʻArasy, dari apa yang mereka sifatkan.”
-
83فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ Fa ©arhum yakhµ«µ wa yal‘abµ ¥att± yul±qµ yaumahumul-la©³ yµ‘adµn(a). Maka, biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main (di dunia) sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.
-
84وَهُوَ الَّذِيْ فِى السَّمَاۤءِ اِلٰهٌ وَّ فِى الْاَرْضِ اِلٰهٌ ۗوَهُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ Wa huwal-la©³ fis-sam±'i il±huw wa fil-ar«i il±h(un), wa huwal-¥ak³mul-‘al³m(u). Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi. Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
-
85وَتَبٰرَكَ الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚوَعِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Wa tab±rakal-la©³ lahµ mulkus-sam±w±ti wal-ar«i wa m± bainahum±, wa ‘indahµ ‘ilmus-s±‘ah(ti), wa ilaihi turja‘µn(a). Mahaberkah (Allah) yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Di sisi-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
-
86وَلَا يَمْلِكُ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الشَّفَاعَةَ اِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ Wa l± yamlikul-la©³na yad‘µna min dµnihisy-syaf±‘ata ill± man syahida bil-¥aqqi wa hum ya‘lamµn(a). Sembahan-sembahan mereka selain Dia tidak bisa memberi syafaat (pertolongan di akhirat), kecuali orang yang bersaksi dengan yang hak (tauhid) dan mereka meyakininya.
-
87وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ فَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَۙ Wa la'in sa'altahum man khalaqahum layaqµlunnall±hu fa ann± yu'fakµn(a). Jika engkau bertanya kepada mereka, siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah.” Maka, mengapa mereka bisa dipalingkan?
-
88وَقِيْلِهٖ يٰرَبِّ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ لَّا يُؤْمِنُوْنَۘ Wa q³lih³ y± rabbi inna h±'ul±'i qaumul l± yu'minµn(a). Demi (kebenaran) ucapannya (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.”
-
89فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلٰمٌۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ ࣖ Fa¡fa¥ ‘anhum wa qul sal±m(un), fa saufa ya‘lamµn(a). Maka, berpalinglah dari mereka dan katakanlah, “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasibnya yang buruk).
Sumber: Terjemah Kementerian Agama RI