Surat Al Anfal (Rampasan Perang)

Surat Al Anfal (Rampasan Perang) adalah surat ke-8 dalam Al Quran, terdiri dari 75 ayat, diturunkan di Madinah.


  • 1
    يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَ[ik[نْف]]َالِۗ قُلِ الْاَ[ik[نْف]]َالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَ[ik[هٗٓ ا]]ِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]ُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Yas'alµnaka ‘anil-anf±l(i), qulil-anf±lu lill±hi war-rasµl(i), fattaqull±ha wa a¡li¥µ ©±ta bainikum, wa a¯³‘ull±ha wa rasµlahµ in kuntum mu'min³n(a). Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Maka, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang mukmin.”
  • 2
    اِ[gu[نّ]]َمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَا[gu[نً]]ا [gu[وّ]]َعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ Innamal-mu'minµnal-la©³na i©± ©ukirall±hu wajilat qulµbuhum wa i©± tuliyat ‘alaihim ±y±tuhµ z±dathum ³m±naw wa ‘al± rabbihim yatawakkalµn(a). Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,
  • 3
    الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِ[gu[مّ]]َا رَزَ[qa[قْ]]نٰهُمْ يُ[ik[نْف]]ِقُوْنَۗ Al-la©³na yuq³mµna¡-¡al±ta wa mimm± razaqn±hum yunfiqµn(a). (yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
  • 4
    اُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِ[ik[نْد]]َ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَ[gu[ةٌ وّ]]َرِزْ[ik[قٌ ك]]َرِيْمٌۚ Ul±'ika humul-mu'minµna ¥aqq±(n), lahum daraj±tun ‘inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqun kar³m(un). Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.
  • 5
    كَ[ik[مَآ ا]]َخْرَجَكَ رَبُّكَ مِ[iq[نْۢ ب]]َيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِ[gu[نّ]]َ فَرِيْ[gu[قً]]ا [gu[مّ]]ِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ Kam± akhrajaka rabbuka mim baitika bil-¥aqq(i), wa inna far³qam minal-mu'min³na lak±rihµn(a). (Peristiwa itu) sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan (berdasar) kebenaran meskipun sesungguhnya sebagian orang-orang yang beriman, itu tidak menyukainya.
  • 6
    يُجَادِلُوْنَكَ فِى الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَاَ[gu[نّ]]َمَا يُسَاقُوْنَ اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَ[ik[نْظ]]ُرُوْنَ ۗ Yuj±dilµnaka fil-¥aqqi ba‘da m± tabayyana ka'annam± yus±qµna ilal-mauti wa hum yan§urµn(a). Mereka membantahmu (Nabi Muhammad) tentang kebenaran (Perang Badar) setelah nyata (bahwa mereka pasti menang) seakan-akan mereka dihalau pada kematian dan melihat (sebab kematian itu).
  • 7
    وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحْدَى ال[iq[طَّاۤىٕ]]ِفَتَيْنِ اَ[gu[نّ]]َهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَ[gu[نّ]]َ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَ[gu[نْ يّ]]ُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَ[qa[قْ]]طَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَۙ Wa i© ya‘idukumull±hu i¥da¯-¯±'ifataini annah± lakum wa tawaddµna anna gaira ©±tisy-syaukati takµnu lakum wa yur³dull±hu ay yu¥iqqal-¥aqqa bikalim±tih³ wa yaq¯a‘a d±biral-k±fir³n(a). (Ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah milikmu, sedangkan kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah milikmu. Akan tetapi, Allah hendak menetapkan yang benar (Islam) dengan ketentuan-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya
  • 8
    لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُ[qa[بْ]]طِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُ[qa[جْ]]رِمُوْنَۚ Liyu¥iqqal-¥aqqa wa yub¯ilal-b±¯ila wa lau karihal-mujrimµn(a). agar Allah menetapkan yang benar (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik), walaupun para pendosa (musyrik) itu tidak menyukai(-nya).
  • 9
    اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَ[gu[نّ]]ِيْ مُمِدُّكُ[ik[مْ ب]]ِاَلْ[gu[فٍ مّ]]ِنَ الْمَ[iq[لٰۤىٕ]]ِكَةِ مُرْدِفِيْنَ I© tastag³£µna rabbakum fastaj±ba lakum ann³ mumiddukum bi'alfim minal-mal±'ikati murdif³n(a). (Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
  • 10
    وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَ[qa[طْ]]مَىِٕ[gu[نّ]]َ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا ال[gu[نّ]]َصْرُ اِلَّا مِنْ عِ[ik[نْد]]ِ اللّٰهِ ۗاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ Wa m± ja‘alahull±hu ill± busyr± wa lita¯ma'inna bih³ qulµbukum, wa man-na£ru ill± min ‘indill±h(i), innall±ha ‘az³zun ¥ak³m(un). Allah tidak menjadikannya (bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
  • 11
    اِذْ يُغَشِّيْكُمُ ال[gu[نّ]]ُعَاسَ اَمَنَ[gu[ةً مّ]]ِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُ[gu[مْ مّ]]ِنَ السَّ[iq[مَاۤء]]ِ [iq[مَاۤء]][id[ً لّ]]ِيُطَهِّرَكُ[ik[مْ ب]]ِهٖ وَيُذْهِبَ عَ[ik[نْك]]ُمْ رِ[qa[جْ]]زَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَ[qa[قْ]]دَامَۗ I© yugasysy³kumun-nu‘±sa amanatam minhu wa yunazzilu ‘alaikum minas-sam±'i m±'al liyu¯ahhirakum bih³ wa yu©hiba ‘ankum rijzasy-syai¯±ni wa liyarbi¯a ‘al± qulµbikum wa yu£abbita bihil-aqd±m(a). (Ingatlah) ketika Allah membuat kamu mengantuk sebagai penenteraman dari-Nya dan menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu, menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu, dan menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu.
  • 12
    اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَ[iq[لٰۤىٕ]]ِكَةِ اَ[gu[نّ]]ِيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ I© yµ¥³ rabbuka ilal-mal±'ikati ann³ ma‘akum fa £abbitul-la©³na ±manµ, sa'ulq³ f³ qulµbil-la©³na kafarur-ru‘ba fa«ribµ fauqal-a‘n±qi wa«ribµ minhum kulla ban±n(in). (Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.
  • 13
    ذٰلِكَ بِاَ[gu[نّ]]َهُمْ [gu[شَاۤ]]ق[gu[ّ]]ُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۚ وَمَ[gu[نْ يّ]]ُشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا[qa[ب]]ِ ª±lika bi'annahum sy±qqull±ha wa rasµlah(µ), wa may yusy±qiqill±ha wa rasµlahµ fa innall±ha syad³dul-‘iq±b(i). (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
  • 14
    ذٰلِكُمْ فَذُوْقُوْهُ وَاَ[gu[نّ]]َ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابَ ال[gu[نّ]]َارِ ª±likum fa ©µqµhu wa anna lil-k±fir³na ‘a©±ban-n±r(i). Demikian itu (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu). Maka, rasakanlah hukuman itu, dan (di hari Kiamat) sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada azab neraka.
  • 15
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَ[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا زَحْ[ik[فً]]ا [ik[ف]]َلَا تُوَلُّوْهُمُ الْاَ[qa[دْ]]بَارَۚ Y± ayyuhal-la©³na ±manµ i©± laq³tumul-la©³na kafarµ za¥fan fal± tuwallµhumul-adb±r(a). Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur).
  • 16
    وَمَ[gu[نْ يّ]]ُوَلِّهِمْ يَوْمَىِٕ[ik[ذٍ د]]ُبُرَ[ik[هٗٓ اِل]]َّا مُتَحَرِّ[id[فً]]ا [id[لّ]]ِقِتَالٍ اَوْ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَ[ik[ةٍ ف]]َقَ[qa[دْ]] [iq[بَاۤء]]َ بِغَضَ[gu[بٍ مّ]]ِنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَ[gu[نّ]]َمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ Wa may yuwallihim yauma'i©in duburahµ ill± muta¥arrifal liqit±lin au muta¥ayyizan il± fi'atin faqad b±'a biga«abim minall±hi wa ma'w±hu jahannam(u), wa bi'sal-ma¡³r(u). Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali.
  • 17
    فَلَمْ تَ[qa[قْ]]تُلُوْهُمْ وَلٰكِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُ[qa[بْ]]لِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَ[iq[لَاۤء]]ً حَسَنًاۗ اِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Falam taqtulµhum wa l±kinnall±ha qatalahum, wa m± ramaita i© ramaita wa l±kinnall±ha ram±, wa liyubliyal-mu'min³na minhu bal±'an ¥asan±(n), innall±ha sam³‘un ‘al³m(un). Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
  • 18
    ذٰلِكُمْ وَاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْكٰفِرِيْنَ ª±likum wa annall±ha mµhinu kaidil-k±fir³n(a). Demikian itu (adalah kemenangan yang besar) dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir.
  • 19
    اِ[ik[نْ ت]]َسْتَفْتِحُوْا فَقَ[qa[دْ]] [iq[جَاۤء]]َكُمُ الْفَتْحُۚ وَاِ[ik[نْ ت]]َ[ik[نْت]]َهُوْا فَهُوَ خَيْ[id[رٌ لّ]]َكُمْۚ وَاِ[ik[نْ ت]]َعُوْدُوْا نَعُ[qa[دْ]]ۚ وَلَ[ik[نْ ت]]ُغْنِيَ عَ[ik[نْك]]ُمْ فِئَتُكُمْ شَيْ[gu[ـًٔ]]ا [gu[وّ]]َلَوْ كَثُرَتْۙ وَاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ In tastafti¥µ faqad j±'akumul-fat¥(u), wa in tantahµ fa huwa khairul lakum, wa in ta‘µdµ na‘ud, wa lan tugniya ‘ankum fi'atukum syai'aw wa lau ka£urat, wa anall±ha ma‘al-mu'min³n(a). Jika kamu (kaum kafir) meminta putusan (tentang pihak mana yang benar), sungguh putusan itu telah datang kepadamu (kemenangan kaum muslim pada Perang Badar). Jika kamu berhenti (memusuhi Rasul), itulah yang lebih baik bagimu. Jika kamu kembali (melakukan kezaliman serupa), niscaya Kami akan kembali (mengalahkan kamu). Pasukanmu sedikit pun tidak akan dapat menolak bahaya darimu biarpun (banyak jumlahnya). Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.
  • 20
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَ[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]َطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَ[ik[نْت]]ُمْ تَسْمَعُوْنَ Y± ayyuhal-la©³na ±manµ a¯³‘ull±ha wa rasµlahµ wa l± tawallau ‘anhu wa antum tasma‘µn(a). Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar (perintah dan larangan-Nya).
  • 21
    وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَۚ Wa l± takµnµ kal-la©³na q±lµ sami‘n± wa hum l± yasma‘µn(a). Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik dan musyrik) yang berkata, “Kami mendengarkan.” Padahal, mereka tidak mendengarkan (tidak mengamalkannya).
  • 22
    ۞ اِ[gu[نّ]]َ شَرَّ الدَّ[gu[وَاۤ]]ب[gu[ّ]]ِ عِ[ik[نْد]]َ اللّٰهِ الصُّ[gu[مّ]]ُ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ Inna syarrad-daw±bbi ‘indall±hi¡-¡ummul-bukmul-la©³na l± ya‘qilµn(a). Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang bergerak di atas bumi dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mau mendengar dan tidak mau mengatakan kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
  • 23
    وَلَوْ عَلِمَ اللّٰهُ فِيْهِمْ خَيْ[id[رً]]ا [id[لّ]]َاَسْمَعَهُمْۗ وَلَوْ اَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّ[id[وْ]]ا [id[وّ]]َهُ[gu[مْ مّ]]ُعْرِضُوْنَ Wa lau ‘alimall±hu f³him khairal la'asma‘ahum, wa lau asma‘ahum latawallau wa hum mu‘ri«µn(a). Seandainya Allah mengetahui ada kebaikan pada diri mereka, pasti Dia jadikan mereka dapat mendengar. Seandainya Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling dan memang memalingkan diri.
  • 24
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ[gu[نّ]]َ[ik[هٗٓ ا]]ِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ Y± ayyuhal-la©³na ±manustaj³bµ lill±hi wa lir-rasµli i©± da‘±kum lim± yu¥y³kum, wa‘lamµ annall±ha ya¥µlu bainal-mar'i wa qalbih³ wa annahµ ilaihi tu¥syarµn(a). Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
  • 25
    وَاتَّقُوْا فِتْنَ[id[ةً لّ]]َا تُصِيْبَ[gu[نّ]]َ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِ[ik[نْك]]ُمْ [gu[خَاۤ]]ص[gu[ّ]]َةً ۚوَاعْلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ Wattaqµ fitnatal l± tu¡³bannal-la©³na §alamµ minkum kh±¡¡ah(tan), wa‘lamµ annall±ha syad³dul-‘iq±b(i). Peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
  • 26
    وَاذْكُ[ik[رُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِذْ اَ[ik[نْت]]ُمْ قَلِيْ[gu[لٌ مّ]]ُسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَ[gu[نْ يّ]]َتَخَطَّفَكُمُ ال[gu[نّ]]َاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُ[ik[مْ ب]]ِنَصْرِهٖ وَرَزَقَكُ[gu[مْ مّ]]ِنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Wa©kurµ i© antum qal³lum musta«‘afµna fil-ar«i takh±fµna ay yatakha¯¯afakumun-n±su fa ±w±kum wa ayyadakum bina¡rih³ wa razaqakum mina¯-¯ayyib±ti la‘allakum tasykurµn(a). Ingatlah ketika kamu (umat Islam) masih (berjumlah) sedikit lagi tertindas di bumi (Makkah). (Saat itu) kamu takut bahwa orang-orang akan menculikmu, lalu Dia memberimu tempat menetap (Madinah), menjadikanmu kuat dengan pertolongan-Nya, dan memberimu rezeki yang baik agar kamu bersyukur.
  • 27
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْ[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]َمٰنٰتِكُمْ وَاَ[ik[نْت]]ُمْ تَعْلَمُوْنَ Y± ayyuhal-la©³na ±manµ l± takhµnull±ha war-rasµla wa takhµnµ am±n±tikum wa antum ta‘lamµn(a). Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.
  • 28
    وَاعْلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[gu[نّ]]َ[ik[مَآ ا]]َمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَ[gu[ةٌ]] ۙ[gu[وّ]]َاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ عِ[ik[نْد]]َ[ik[هٗٓ ا]]َ[qa[جْ]]رٌ عَظِيْمٌ ࣖ Wa‘lamµ annam± amw±lukum wa aul±dukum fitnah(tun), wa annall±ha ‘indahµ ajrun ‘a§³m(un). Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.
  • 29
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَ[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِ[ik[نْ ت]]َتَّقُوا اللّٰهَ يَ[qa[جْ]]عَ[id[لْ لّ]]َكُمْ فُرْقَا[gu[نً]]ا [gu[وّ]]َيُكَفِّرْ عَ[ik[نْك]]ُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ Y± ayyuhal-la©³na ±manµ in tattaqull±ha yaj‘al lakum furq±naw wa yukaffir ‘ankum sayyi'±tikum wa yagfir lakum, wall±hu ©ul-fa«lil-‘a§³m(i). Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu, menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)-mu. Allah memiliki karunia yang besar.
  • 30
    وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَ[qa[قْ]]تُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ Wa i© yamkuru bikal-la©³na kafarµ liyu£bitµka au yaqtulµka au yukhrijµk(a), wa yamkurµna wa yamkurull±h(u), wall±hu khairul-m±kir³n(a). (Ingatlah) ketika orang-orang yang kufur merencanakan tipu daya terhadapmu (Nabi Muhammad) untuk menahan, membunuh, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
  • 31
    وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا قَالُوْا قَ[qa[دْ]] سَمِعْنَا لَوْ نَ[iq[شَاۤء]]ُ لَقُلْنَا مِثْلَ هٰ[ik[ذَآ]] ۙ[ik[ا]]ِنْ هٰ[ik[ذَآ ا]]ِ[ik[لَّآ ا]]َسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ Wa i©± tutl± ‘alaihim ±y±tun± q±lµ qad sami‘n± lau nasy±'u laquln± mi£la h±©±, in h±©± ill± as±¯³rul-awwal³n(a). Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sungguh, kami telah mendengar (yang seperti ini). Jika kami menghendaki, niscaya kami dapat mengucapkan yang seperti ini juga. (Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”
  • 32
    وَاِذْ قَالُوا اللّٰهُ[gu[مّ]]َ اِ[ik[نْ ك]]َانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِ[ik[نْد]]ِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَ[gu[ةً مّ]]ِنَ السَّ[iq[مَاۤء]]ِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ Wa i© q±lull±humma in k±na h±©± huwal-¥aqqa min ‘indika fa am¯ir ‘alain± ¥ij±ratam minas-sam±'i awi'tin± bi‘a©±bin al³m(in). (Ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini adalah kebenaran dari sisi-Mu, hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang sangat pedih.”
  • 33
    وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَ[ik[نْت]]َ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ Wa m± k±nall±hu liyu‘a©©ibahum wa anta f³him, wa m± k±nall±hu mu‘a©©ibahum wa hum yastagfirµn(a). Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.
  • 34
    وَمَا لَهُمْ اَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمْ يَصُدُّوْنَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَا كَا[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]َوْلِ[iq[يَاۤء]]َهٗۗ اِنْ اَوْلِ[iq[يَاۤؤ]]ُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِ[gu[نّ]]َ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ Wa m± lahum all± yu‘a©©ibahumull±hu wa hum ya¡uddµna ‘anil-masjidil-¥ar±mi wa m± k±nµ auliy±'ah(µ), in auliy±'uhµ illal-muttaqµna wa l±kinna ak£arahum l± ya‘lamµn(a). Mengapa Allah tidak mengazab mereka, sedangkan mereka menghalang-halangi (orang) untuk (beribadah di) Masjidilharam? Mereka bukanlah orang-orang yang berhak menjadi pengurusnya. Orang yang berhak menjadi pengurusnya hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
  • 35
    وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِ[ik[نْد]]َ الْبَيْتِ اِلَّا مُ[iq[كَاۤء]][gu[ً وّ]]َتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُ[ik[نْت]]ُمْ تَكْفُرُوْنَ Wa m± k±na ¡al±tuhum ‘indal-baiti ill± muk±'aw wa ta¡diyah(tan), fa ©µqul-‘a©±ba bim± kuntum takfurµn(a). Salat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka, rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur.
  • 36
    اِ[gu[نّ]]َ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُ[ik[نْف]]ِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَ[ik[نْ س]]َبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُ[ik[نْف]]ِقُوْنَهَا ثُ[gu[مّ]]َ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَ[ik[ةً ث]]ُ[gu[مّ]]َ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَ[ik[رُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِلٰى جَهَ[gu[نّ]]َمَ يُحْشَرُوْنَۙ Innal-la©³na kafarµ yunfiqµna amw±lahum liya¡uddµ ‘an sab³lill±h(i), fa sayunfiqµnah± £umma takµnu ‘alaihim ¥asratan £umma yuglabµn(a), wal-la©³na kafarµ il± jahannama yu¥syarµn(a). Sesungguhnya orang-orang yang kufur menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian (hal itu) menjadi (sebab) penyesalan yang besar bagi mereka. Akhirnya, mereka akan dikalahkan. Ke (neraka) Jahanamlah orang-orang yang kufur itu akan dikumpulkan
  • 37
    لِيَمِيْزَ اللّٰهُ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَ[qa[جْ]]عَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْ[ik[ضٍ ف]]َيَرْكُمَهٗ جَمِيْ[ik[عً]]ا [ik[ف]]َيَ[qa[جْ]]عَلَهٗ فِيْ جَهَ[gu[نّ]]َمَۗ اُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ Liyam³zall±hul-khab³£a mina¯-¯ayyibi wa yaj‘alal-khab³£a ba‘«ahµ ‘al± ba‘«in fa yarkumahµ jam³‘an fa yaj‘alahµ f³ jahannam(a), ul±'ika humul-kh±sirµn(a). agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu Dia menumpukkan semuanya. Kemudian, Dia menjadikannya ke dalam (neraka) Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
  • 38
    قُ[id[لْ لّ]]ِلَّذِيْنَ كَفَ[ik[رُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِ[gu[نْ]] يَّ[ik[نْت]]َهُوْا يُغْفَرْ لَهُ[gu[مْ مّ]]َا قَ[qa[دْ]] سَلَفَۚ وَاِ[gu[نْ يّ]]َعُوْدُوْا فَقَ[qa[دْ]] مَضَتْ سُ[gu[نّ]]َتُ الْاَوَّلِيْنَ Qul lil-la©³na kafarµ iy yantahµ yugfar lahum m± qad salaf(a), wa iy ya‘µdµ faqad ma«at sunnatul-awwal³n(a). Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur itu, “Jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan masuk Islam), niscaya akan diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh berlaku (kepada mereka) sunah (aturan Allah untuk menjatuhkan sanksi atas) orang-orang terdahulu.”
  • 39
    وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَ[gu[ةٌ وّ]]َيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ ا[ik[نْت]]َهَوْا فَاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Wa q±tilµhum ¥att± l± takµna fitnatuw wa yakunad-d³nu kulluhµ lill±h(i),fa inintahau fa innall±ha bim± ya‘malµna ba¡³r(un). Perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah (penganiayaan atau syirik) dan agama seutuhnya hanya bagi Allah. Jika mereka berhenti (dari kekufuran), sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
  • 40
    وَاِ[ik[نْ ت]]َوَلَّوْا فَاعْلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ مَوْلٰىكُمْ ۗنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ ال[gu[نّ]]َصِيْرُ ۔ Wa in tawallau fa‘lamµ annall±ha maul±kum, ni‘mal-maul± wa ni‘man-na¡³r(u). Jika mereka berpaling, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
  • 41
    ۞ وَاعْلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[gu[نّ]]َمَا غَنِمْتُ[gu[مْ مّ]]ِ[ik[نْ ش]]َيْ[ik[ءٍ ف]]َاَ[gu[نّ]]َ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَا[qa[بْ]]نِ السَّبِيْلِ اِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]ُمْ اٰمَ[ik[نْت]]ُ[ik[مْ ب]]ِاللّٰهِ وَ[ik[مَآ ا]]َ[ik[نْز]]َلْنَا عَلٰى عَ[qa[بْ]]دِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْ[ik[ءٍ ق]]َدِيْرٌ Wa‘lamµ annam± ganimtum min syai'in fa anna lill±hi khumusahµ wa lir-rasµli wa li©il-qurb± wal-yat±m± wal-mas±k³ni wabnis-sab³li in kuntum ±mantum bill±hi wa m± anzaln± ‘al± ‘abdin± yaumal-furq±ni yaumal-taqal-jam‘±n(i), wall±hu ‘al± kulli syai'in qad³r(un). Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
  • 42
    اِذْ اَ[ik[نْت]]ُ[ik[مْ ب]]ِالْعُ[qa[دْ]]وَةِ الدُّنْيَا وَهُ[ik[مْ ب]]ِالْعُ[qa[دْ]]وَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِ[ik[نْك]]ُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِ[id[نْ لّ]]ِيَ[qa[قْ]]ضِيَ اللّٰهُ اَمْ[ik[رً]]ا [ik[ك]]َانَ مَفْعُوْ[id[لً]]ا ەۙ [id[ل]]ِ[id[ّ]]يَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَ[iq[نْۢ ب]]َيِّنَ[gu[ةٍ وّ]]َيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَ[iq[نْۢ ب]]َيِّنَةٍۗ وَاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ I© antum bil-‘udwatid-dun-y± wa hum bil-‘udwatil-qu¡w± war-rakbu asfala minkum, wa lau taw±‘attum lakhtalaftum fil-m³‘±d(i), wa l±kil liyaq«iyall±hu amran k±na maf‘µl±(n), liyahlika man halaka ‘am bayyinatiw wa ya¥y± may ¥ayya ‘am bayyinah(tin), wa innall±ha lasam³‘un ‘al³m(un). (Yaitu,) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat (kota Madinah) dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh (dari kota Madinah), sedangkan kafilah itu berada lebih rendah daripada kamu (menelusuri pantai). Seandainya kamu mengadakan perjanjian (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, tetapi (pertempuran itu terjadi) supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
  • 43
    اِذْ يُرِيْكَهُمُ اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْ[id[رً]]ا [id[لّ]]َفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ سَلَّمَۗ اِ[gu[نّ]]َهٗ عَلِيْ[iq[مٌۢ ب]]ِذَاتِ الصُّدُوْرِ I© yur³kahumull±hu f³ man±mika qal³l±(n), wa lau ar±kahum ka£³ral lafasyiltum wa latan±za‘tum fil-amri wa l±kinnall±ha sallam(a), innahµ ‘al³mum bi©±ti¡-¡udµr(i). (Ingatlah) ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu (Nabi Muhammad) di dalam mimpimu (dalam jumlah) sedikit. Seandainya Allah memperlihatkan mereka kepadamu (dalam jumlah) banyak, niscaya kamu gentar dan kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah menyelamatkan (kamu). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati.
  • 44
    وَاِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ اِذِ الْتَقَيْتُمْ [ik[فِيْٓ ا]]َعْيُنِكُمْ قَلِيْ[gu[لً]]ا [gu[وّ]]َيُقَلِّلُكُمْ [ik[فِيْٓ ا]]َعْيُنِهِمْ لِيَ[qa[قْ]]ضِيَ اللّٰهُ اَمْ[ik[رً]]ا [ik[ك]]َانَ مَفْعُوْلًا ۗوَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ Wa i© yur³kumµhum i©il-taqaitum f³ a‘yunikum qal³law wa yuqallilukum f³ a‘yunihim liyaq«iyall±hu amran k±na maf‘µl±(n), wa ilall±hi turja‘ul-umµr(u). (Ingatlah) ketika Dia memperlihatkan mereka kepada kamu (orang-orang beriman), ketika kamu berjumpa dengan mereka (berjumlah) sedikit menurut penglihatan matamu dan Dia memperlihatkan kamu (berjumlah) sedikit dalam penglihatan mereka supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
  • 45
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَ[ik[نُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِذَا لَقِيْتُمْ فِئَ[ik[ةً ف]]َاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْ[id[رً]]ا [id[لّ]]َعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ Y± ayyuhal-la©³na ±manµ i©± laq³tum fi'atan fa£butµ wa©kurull±ha ka£³ral la‘allakum tufli¥µn(a). Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.
  • 46
    وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ Wa a¯³‘ull±ha wa rasµlahµ wa l± tan±za‘µ fa tafsyalµ wa ta©haba r³¥ukum wa¡birµ, innall±ha ma‘a¡-¡±bir³n(a). Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
  • 47
    وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِ[ik[نْ د]]ِيَارِهِ[ik[مْ ب]]َطَ[gu[رً]]ا [gu[وّ]]َرِ[iq[ئَاۤء]]َ ال[gu[نّ]]َاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَ[ik[نْ س]]َبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ Wa l± takµnµ kal-la©³na kharajµ min diy±rihim ba¯araw wa ri'±'an-n±si wa ya¡uddµna ‘an sab³lill±h(i), wall±hu bim± ya‘malµna mu¥³¯(un). Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan.
  • 48
    وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ ال[gu[نّ]]َاسِ وَاِ[gu[نّ]]ِيْ جَا[id[رٌ لّ]]َكُمْۚ فَلَ[gu[مّ]]َا تَ[iq[رَاۤء]]َتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِ[gu[نّ]]ِيْ بَ[iq[رِيْۤء]]ٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِ[gu[نّ]][ik[ِيْٓ ا]]َخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ Wa i© zayyana lahumusy-syai¯±nu a‘m±lahum wa q±la l± g±liba lakumul-yauma minan-n±si wa inn³ j±rul lakum, falamm± tar±'atil-fi'at±ni naka¡a ‘al± ‘aqibaihi wa q±la inn³ bar³'um minkum inn³ ar± m± l± tarauna inn³ akh±full±h(a), wall±hu syad³dul-‘iq±b(i). (Ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sesungguhnya aku adalah penolongmu.” Maka, ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), ia (setan) berbalik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku melihat apa (para malaikat) yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras hukuman-Nya.
  • 49
    اِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِ[gu[مْ مّ]]َرَضٌ غَرَّ [ik[هٰٓؤ]]ُ[iq[لَاۤءِ]] دِيْنُهُمْۗ وَمَ[gu[نْ يّ]]َتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ I© yaqµlul-mun±fiqµna wal-la©³na f³ qulµbihim mara«un garra h±'ul±'i d³nuhum, wa may yatawakkal ‘alall±hi fa innall±ha ‘az³zun ¥ak³m(un). (Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya.” (Allah berfirman,) “Siapa pun yang bertawakal kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
  • 50
    وَلَوْ تَ[ik[رٰٓى ا]]ِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَ[iq[لٰۤىٕ]]ِكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَ[qa[دْ]]بَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ Wa lau tar± i© yatawaffal-la©³na kafarul-mal±'ikatu ya«ribµna wujµhahum wa adb±rahum, wa ©µqµ ‘a©±bal-¥ar³q(i). Seandainya engkau melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar,” (niscaya engkau saksikan sesuatu yang sangat dahsyat).
  • 51
    ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّا[id[مٍ ل]]ِ[id[ّ]]لْعَبِيْدِۙ ª±lika bim± qaddamat aid³kum wa annall±ha laisa bi§all±mil lil-‘ab³d(i). Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu (sendiri) dan sesungguhnya Allah (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
  • 52
    كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِ[ik[نْ ق]]َ[qa[بْ]]لِهِمْۗ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْۗ اِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ قَوِ[ik[يٌّ ش]]َدِيْدُ الْعِقَابِ Kada'bi ±li fir‘aun(a), wal-la©³na min qablihim, kafarµ bi'±y±till±hi fa akha©ahumull±hu bi©unµbihim, innall±ha qawiyyun syad³dul-‘iq±b(i). (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi sangat keras hukuman-Nya.
  • 53
    ذٰلِكَ بِاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّ[gu[رً]]ا [gu[ن]]ِ[gu[ّ]]عْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ[ik[نْف]]ُسِهِمْۙ وَاَ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْ[ik[مٌ]]ۙ ª±lika bi'annall±ha lam yaku mugayyiran ni‘matan an‘amah± ‘al± qaumin ¥att± yugayyirµ m± bi'anfusihim, wa annall±ha sam³‘un ‘al³m(un). Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
  • 54
    [ik[ك]]َدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِ[ik[نْ ق]]َ[qa[بْ]]لِهِمْۚ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُ[ik[مْ ب]]ِذُنُوْبِهِمْ وَاَغْرَقْ[ik[نَآ ا]]ٰلَ فِرْعَوْنَۚ وَكُ[ik[لٌّ ك]]َانُوْا ظٰلِمِيْنَ Kada'bi ±li fir‘aun(a), wal-la©³na min qablihim, ka©©abµ bi'±y±ti rabbihim fa ahlakn±hum bi©unµbihim wa agraqn± ±la fir‘aun(a), wa kullun k±nµ §±lim³n(a). (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya. Maka, Kami membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan pengikut Fir‘aun (bersamanya). Semuanya adalah orang-orang zalim.
  • 55
    اِ[gu[نّ]]َ شَرَّ الدَّ[gu[وَاۤ]]ب[gu[ّ]]ِ عِ[ik[نْد]]َ اللّٰهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۖ Inna syarrad-daw±bbi ‘indall±hil-la©³na kafarµ fahum l± yu'minµn(a). Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata dalam pandangan Allah ialah orang-orang yang kufur karena mereka tidak beriman.
  • 56
    الَّذِيْنَ عَاهَ[id[دْتّ]]َ مِنْهُمْ ثُ[gu[مّ]]َ يَ[ik[نْق]]ُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّ[gu[ةٍ وّ]]َهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ Alla©³na ‘±hatta minhum £umma yanqu«µna ‘ahdahum f³ kulli marratiw wa hum l± yattaqµn(a). (Yaitu,) orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian dengan mereka, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya sedangkan mereka tidak bertakwa.
  • 57
    فَاِ[gu[مّ]]َا تَثْقَفَ[gu[نّ]]َهُمْ فِى الْحَرْبِ فَشَرِّ[qa[دْ]] بِهِ[gu[مْ مّ]]َنْ خَلْفَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ Fa imm± ta£qafannahum fil-¥arbi fa syarrid bihim man khalfahum la‘allahum ya©©akkarµn(a). Maka, jika engkau (Nabi Muhammad) benar-benar mendapati mereka dalam peperangan, cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka agar mereka mengambil pelajaran.
  • 58
    وَاِ[gu[مّ]]َا تَخَافَ[gu[نّ]]َ مِ[ik[نْ ق]]َوْمٍ خِيَانَ[ik[ةً ف]]َا[iq[نْۢب]]ِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَ[iq[وَاۤء]]ٍۗ اِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْ[iq[خَاۤى]]ِٕنِيْنَ ࣖ Wa imm± takh±fanna min qaumin khiy±natan fambi© ilaihim ‘al± saw±'(in), innall±ha l± yu¥ibbul-kh±'in³n(a). Jika engkau (Nabi Muhammad) benar-benar khawatir (akan terjadi) pengkhianatan dari suatu kaum, kembalikanlah (perjanjian itu) kepada mereka dengan cara seimbang (adil dan jujur). Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pengkhianat.
  • 59
    وَلَا يَحْسَبَ[gu[نّ]]َ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِ[gu[نّ]]َهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ Wa l± ya¥sabannal-la©³na kafarµ sabaqµ, innahum l± yu‘jizµn(a). Janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu mengira (bahwa) mereka dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah).
  • 60
    وَاَعِدُّوْا لَهُ[gu[مْ مّ]]َا اسْتَطَعْتُ[gu[مْ مِ]]ّ[ik[نْ ق]]ُوَّ[gu[ةٍ وّ]]َمِ[id[نْ رّ]]ِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِ[ik[نْ د]]ُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُ[ik[نْف]]ِقُوْا مِ[ik[نْ ش]]َيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَ[ik[نْت]]ُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ Wa a‘iddµ lahum masta¯a‘tum min quwwatiw wa mir rib±¯il-khaili turhibµna bih³ ‘aduwwall±hi wa ‘aduwwakum wa ±khar³na min dµnihim, l± ta‘lamµnahum, all±hu ya‘lamuhum, wa m± tunfiqµ min syai'in f³ sab³lill±hi yuwaffa ilaikum wa antum l± tu§lamµn(a). Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, (tetapi) Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi.
  • 61
    ۞ وَاِ[ik[نْ ج]]َنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَا[qa[جْ]]نَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِ[gu[نّ]]َهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Wa in jana¥µ lis-salmi fajna¥ lah± wa tawakkal ‘alall±h(i), innahµ huwas-sam³‘ul-‘al³m(u). (Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
  • 62
    وَاِ[gu[نْ يّ]]ُرِيْ[ik[دُوْٓا]] اَ[gu[نْ يّ]]َخْدَعُوْكَ فَاِ[gu[نّ]]َ حَسْبَكَ اللّٰهُ ۗهُوَ الَّ[ik[ذِيْٓ ا]]َيَّدَكَ بِنَصْرِهٖ وَبِالْمُؤْمِنِيْنَۙ Wa iy yur³dµ ay yakhda‘µka fa inna ¥asbakall±h(u), huwal-la©³ ayyadaka bina¡rih³ wa bil-mu'min³n(a). Jika mereka hendak menipumu, sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu. Dialah yang memperkuat kamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin.
  • 63
    وَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْۗ لَوْاَ[ik[نْف]]َ[qa[قْ]]تَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْ[gu[عً]]ا [gu[مّ]][ik[َآ ا]]َلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِ[gu[نّ]]َهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ Wa allafa baina qulµbihim, lau anfaqta m± fil-ar«i jam³‘am m± allafta baina qulµbihim wa l±kinnall±ha allafa bainahum, innahµ ‘az³zun ¥ak³m(un). Dia (Allah) mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Seandainya engkau (Nabi Muhammad) menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya engkau tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
  • 64
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا ال[gu[نّ]]َبِيُّ حَسْبُكَ اللّٰهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ Y± ayyuhan-nabiyyu ¥asbukall±hu wa manittaba‘aka minal-mu'min³n(a). Wahai Nabi (Muhammad), cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagi engkau dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
  • 65
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا ال[gu[نّ]]َبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِ[gu[نْ يّ]]َكُ[gu[نْ مّ]]ِ[ik[نْك]]ُمْ عِشْرُوْنَ صٰبِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِ[gu[نْ يّ]]َكُ[gu[نْ م]]ِ[gu[ّ]][ik[نْك]]ُ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]]ائَةٌ يَّغْلِ[ik[بُوْٓ]]ا [ik[ا]]َلْ[gu[فً]]ا [gu[م]]ِ[gu[ّ]]نَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَ[gu[نّ]]َهُمْ قَوْ[id[مٌ لّ]]َا يَفْقَهُوْنَ Y± ayyuhan-nabiyyu ¥arri«il-mu'min³na ‘alal-qit±l(i), iy yakum minkum ‘isyrµna ¡abirµna yaglibµ mi'atain(i), wa iy yakum minkum mi'atuy yaglibµ alfam minal-la©³na kafarµ bi'annahum qaumul l± yafqahµn(a). Wahai Nabi (Muhammad), kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir karena mereka (orang-orang kafir itu) adalah kaum yang tidak memahami.
  • 66
    اَلْـٰٔنَ خَفَّفَ اللّٰهُ عَ[ik[نْك]]ُمْ وَعَلِمَ اَ[gu[نّ]]َ فِيْكُمْ ضَعْفًاۗ فَاِ[gu[نْ يّ]]َكُ[gu[نْ م]]ِ[gu[ّ]]نْكُمْ مِّائَ[ik[ةٌ ص]]َابِرَ[gu[ةٌ يّ]]َغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُ[gu[نْ م]]ِ[gu[ّ]][ik[نْك]]ُمْ اَلْ[gu[فٌ يّ]]َغْلِ[ik[بُوْٓ]]ا [ik[ا]]َلْفَيْنِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ Al'±na khaffafall±hu ‘ankum wa ‘alima anna f³kum «a‘f±(n), fa iy yakum minkum mi'atun ¡±biratuy yaglibµ mi'atain(i), wa iy yakum minkum alfuy yaglibµ alfaini bi'i©nill±h(i), wall±hu ma‘a¡-¡±bir³n(a). Sekarang (saat turunnya ayat ini) Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui sesungguhnya ada kelemahan padamu. Jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh) dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.
  • 67
    مَاكَانَ لِنَبِيٍّ اَ[gu[نْ يّ]]َكُوْنَ لَ[ik[هٗٓ ا]]َسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَرْضِۗ تُرِيْدُوْنَ عَرَضَ الدُّنْيَاۖ وَاللّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰخِرَةَۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ M± k±na linabiyyin ay yakµna lahµ asr± ¥att± yu£khina fil-ar«(i), tur³dµna ‘ara«ad-dun-y±, wall±hu yur³dul-±khirah(ta), wall±hu ‘az³zun ¥ak³m(un). Tidaklah (sepatutnya) bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
  • 68
    لَوْلَاكِتٰ[gu[بٌ مّ]]ِنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْ[ik[مَآ ا]]َخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ Lau l± kit±bum minall±hi sabaqa lamassakum f³m± akha©tum ‘a©±bun ‘a§³m(un). Seandainya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil.
  • 69
    فَكُلُوْا مِ[gu[مّ]]َاغَنِمْتُمْ حَلٰ[ik[لً]]ا [ik[ط]]َيِّ[gu[بً]]اۖ [gu[وّ]]َاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ غَفُوْ[id[رٌ رّ]]َحِيْمٌ Fa kulµ mimm± ganimtum ¥al±lan ¯ayyib±(n), wattaqull±h(a), innall±ha gafµrur ra¥³m(un). (Jika demikian halnya ketetapan Allah,) makanlah (dan manfaatkanlah) sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu sebagai makanan yang halal lagi baik dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  • 70
    [ik[يٰٓا]]َيُّهَا ال[gu[نّ]]َبِيُّ قُ[id[لْ لِ]]ّمَ[ik[نْ ف]][ik[ِيْٓ ا]]َيْدِيْكُ[gu[مْ مّ]]ِنَ الْاَسْ[ik[رٰٓى]]ۙ [ik[ا]]ِ[gu[نْ يّ]]َعْلَمِ اللّٰهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ خَيْ[gu[رً]]ا [gu[يّ]]ُؤْتِكُمْ خَيْ[gu[رً]]ا [gu[مّ]]ِ[ik[مَّآ ا]]ُخِذَ مِ[ik[نْك]]ُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْ[id[رٌ رّ]]َحِيْمٌ ࣖ Y± ayyuhan-nabiyyu qul liman f³ aid³kum minal-asr±, iy ya‘lamill±hu f³ qulµbikum khairay yu'tikum khairam mimm± ukhi©a minkum wa yagfir lakum, wall±hu gafµrur ra¥³m(un). Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, “Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia akan menganugerahkan kepada kamu yang lebih baik daripada apa (tebusan) yang telah diambil dari kamu dan Dia akan mengampuni kamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
  • 71
    وَاِ[gu[نْ يّ]]ُرِيْدُوْا خِيَانَتَكَ فَقَ[qa[دْ]] خَانُوا اللّٰهَ مِ[ik[نْ ق]]َ[qa[بْ]]لُ فَاَمْكَنَ مِنْهُمْ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ Wa iy yur³dµ khiy±nataka faqad kh±null±ha min qablu fa amkana minhum wall±hu ‘al³mun ¥akim(un). Akan tetapi, jika mereka (para tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Nabi Muhammad), sungguh sebelumnya mereka telah berkhianat kepada Allah. Lalu, Dia menjadikanmu menguasai mereka (pada perang Badar). Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
  • 72
    اِ[gu[نَّ]] الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَ[ik[نْف]]ُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَ[id[وْ]]ا [id[وّ]]َنَصَرُ[ik[وْٓ]]ا [ik[ا]]ُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِ[iq[يَاۤء]]ُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]][gu[نْ وّ]]َلَايَتِهِ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]][ik[نْ ش]]َيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَ[ik[نْص]]َرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ ال[gu[نّ]]َصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْ[iq[مٍۢ ب]]َيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ[gu[مْ مّ]]ِيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Innal-la©³na ±manµ wa h±jarµ wa j±hadµ bi'amw±lihim wa anfusihim f³ sab³lill±hi wal-la©³na ±waw wa na¡arµ ul±'ika ba‘«uhum auliy±'u ba‘«(in), wal-la©³na ±manµ wa lam yuh±jirµ m± lakum miw wal±yatihim min syai'in ¥att± yuh±jirµ, wa inistan¡arµkum fid-d³ni fa ‘alaikumun na¡ru ill± ‘al± qaumim bainakum wa bainahum m³£±q(un), wall±hu bim± ta‘malµna ba¡³r(un). Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, serta orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu sebagiannya merupakan pelindung bagi sebagian yang lain. Orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atas kamu untuk melindungi mereka sehingga mereka berhijrah. (Akan tetapi,) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama (Islam), wajib atas kamu memberikan pertolongan, kecuali dalam menghadapi kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
  • 73
    وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِ[iq[يَاۤء]]ُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُ[ik[نْ ف]]ِتْنَ[ik[ةٌ ف]]ِى الْاَرْضِ وَفَسَا[ik[دٌ ك]]َبِيْرٌۗ Wal-la©³na kafarµ ba‘«uhum auliy±'u ba‘«(in), ill± taf‘alµhu takun fitnatun fil-ar«i wa fas±dun kab³r(un). Orang-orang yang kufur, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
  • 74
    وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَ[id[وْ]]ا [id[وّ]]َنَصَ[ik[رُوْٓ]]ا [ik[اُ]]و[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُ[gu[مْ مّ]]َغْفِرَ[gu[ةٌ وّ]]َرِزْ[ik[قٌ ك]]َرِيْمٌ Wal-la©³na ±manµ wa h±jarµ wa j±hadµ f³ sab³lill±hi wal-la©³na ±waw wa na¡arµ ul±'ika humul-mu'minµna ¥aqq±(n), lahum magfiratuw wa rizqun kar³m(un). Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, serta orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang mukmin yang sebenarnya. Bagi mereka ampunan (yang besar) dan rezeki yang mulia.
  • 75
    وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِ[iq[نْۢ ب]]َعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ مِ[ik[نْك]]ُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْ[ik[ضٍ ف]]ِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ Wal-la©³na ±manµ mim ba‘du wa h±jarµ wa j±hadµ ma‘akum fa ul±'ika minkum, wa ulul-ar¥±mi ba‘«uhum aul± biba‘«in f³ kit±bill±h(i), innall±ha bikulli syai'in ‘al³m(un). Orang-orang yang beriman setelah itu, berhijrah, dan berjihad bersamamu, maka mereka itu termasuk (golongan) kamu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak bagi sebagian yang lain menurut Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sumber: Terjemah Kementerian Agama RI