Surat Asy Syu'ara' (Para Penyair)
Surat Asy Syu'ara' (Para Penyair) adalah surat ke-26 dalam Al Quran, terdiri dari 227 ayat, diturunkan di Mekkah.

-
1طٰ[gu[سۤمّۤ]] °± S³m M³m. Ṭā Sīn Mīm.
-
2تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ Tilka ±y±tul-kit±bil-mub³n(i). Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas.
-
3لَعَلَّكَ بَاخِ[gu[عٌ نّ]]َفْسَكَ اَلَّا يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ La‘allaka b±khi‘un nafsaka all± yakµnµ mu'min³n(a). Boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan) karena mereka (penduduk Makkah) tidak beriman.
-
4اِ[gu[نْ نّ]]َشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِ[gu[مْ مّ]]ِنَ السَّ[iq[مَاۤء]]ِ اٰيَ[ik[ةً ف]]َظَلَّتْ اَعْنَاقُهُمْ لَهَا خٰضِعِيْنَ In nasya' nunazzil ‘alaihim minas-sam±'i ±yatan fa §allat a‘n±quhum lah± kh±«i‘³n(a). Jika berkehendak, niscaya Kami turunkan bukti (mukjizat) kepada mereka dari langit sehingga tengkuk mereka selalu tunduk kepadanya.
-
5وَمَا يَأْتِيْهِ[gu[مْ مّ]]ِ[ik[نْ ذ]]ِكْ[gu[رٍ مّ]]ِنَ الرَّحْمٰنِ مُحْدَثٍ اِلَّا كَانُوْا عَنْهُ مُعْرِضِيْنَ Wa m± ya't³him min ©ikrim minar-ra¥m±ni mu¥da£in ill± k±nµ ‘anhu mu‘ri«³n(a). Tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru (ayat Al-Qur’an) dari Tuhan Yang Maha Pengasih, kecuali mereka selalu berpaling darinya.
-
6فَقَ[qa[دْ]] كَذَّبُوْا فَسَيَأْتِيْهِمْ اَ[iq[نْۢب]]ـ[iq[ٰۤؤ]]ُا مَا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ Faqad ka©©abµ fa saya't³him amb±'u m± k±nµ bih³ yastahzi'µn(a). Sungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur’an). Maka, kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
-
7اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الْاَرْضِ كَمْ اَ[iq[نْۢب]]َتْنَا فِيْهَا مِ[ik[نْ ك]]ُلِّ زَوْ[ik[جٍ ك]]َرِيْمٍ Awalam yarau ilal-ar«i kam ambatn± f³h± min kulli zaujin kar³m(in). Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami telah menumbuhkan di sana segala jenis (tanaman) yang tumbuh baik?
-
8اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
9وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
10وَاِذْ نَادٰى رَبُّكَ مُوْ[ik[سٰٓى ا]]َنِ ائْتِ الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ۙ Wa i© n±d± rabbuka mµs± ani'til-qauma§-§±lim³n(a). (Ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zalim itu.
-
11قَوْمَ فِرْعَوْنَ ۗ اَلَا يَتَّقُوْنَ Qauma fir‘aun(a), al± yattaqµn(a). (Yaitu) kaum Fir‘aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?”
-
12قَالَ رَبِّ اِ[gu[نّ]][ik[ِيْٓ ا]]َخَافُ اَ[gu[نْ يّ]]ُكَذِّبُوْنِ ۗ Q±la rabbi inn³ akh±fu ay yuka©©ibµn(i). Dia (Musa) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut mereka akan mendustakanku.
-
13وَيَضِيْقُ صَ[qa[دْ]]رِيْ وَلَا يَ[ik[نْط]]َلِقُ لِسَانِيْ فَاَرْسِلْ اِلٰى هٰرُوْنَ Wa ya«³qu ¡adr³ wa l± yan¯aliqu lis±n³ fa arsil il± h±rµn(a). Dadaku terasa sempit dan lidahku kelu. Maka, utuslah Harun (bersamaku).
-
14وَلَهُمْ عَلَيَّ ذَ[iq[نْۢب]][ik[ٌ ف]]َاَخَافُ اَ[gu[نْ يّ]]َ[qa[قْ]]تُلُوْنِ ۚ Wa lahum ‘alayya ©ambun fa akh±fu ay yaqtulµn(i). Aku berdosa terhadap mereka. Maka, aku takut mereka akan membunuhku.”
-
15قَالَ كَلَّا ۚفَاذْهَبَا بِاٰيٰتِ[iq[نَآ ا]]ِ[gu[نّ]]َا مَعَكُ[gu[مْ مّ]]ُسْتَمِعُوْنَ ۙ Q±la kall±, fa©hab± bi'±y±tin± inn± ma‘akum mustami‘µn(a). Dia (Allah) berfirman, “Tidak (mereka tidak akan dapat membunuhmu). Maka, pergilah berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat). Sesungguhnya Kami menyertaimu mendengarkan (apa yang mereka katakan).
-
16فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُوْ[ik[لَآ ا]]ِ[gu[نّ]]َا رَسُوْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ Fa'tiy± fir‘auna faqµl± inn± rasµlu rabbil-‘±lam³n(a). Maka, datanglah berdua kepada Fir‘aun dan katakanlah, ‘Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan semesta alam.
-
17اَنْ اَرْسِلْ مَعَنَا بَ[ik[نِيْٓ ا]]ِسْ[iq[رَاۤء]]ِيْلَ ۗ An arsil ma‘an± ban³ isr±'³l(a). Lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami (menuju Baitulmaqdis).’”
-
18قَالَ اَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا وَلِيْ[gu[دً]]ا [gu[وّ]]َلَبِثْتَ فِيْنَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِيْنَ ۗ Q±la alam nurabbika f³n± wal³daw wa labi£ta f³n± min ‘umurika sin³n(a). Dia (Fir‘aun) berkata, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih bayi dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
-
19وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ الَّتِيْ فَعَلْتَ وَاَ[ik[نْت]]َ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ Wa fa‘alta fa‘latakal-lat³ fa‘alta wa anta minal-k±fir³n(a). Engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan berupa) perbuatan yang telah engkau lakukan (membunuh seseorang dari kaumku) dan engkau termasuk orang yang ingkar (terhadap kebaikan dan ketuhananku).”
-
20قَالَ فَعَلْتُ[ik[هَآ ا]]ِ[gu[ذً]]ا [gu[وّ]]َاَنَا۠ مِنَ ال[gu[ضَّاۤ]]ل[gu[ّ]]ِيْنَ Q±la fa‘altuh± i©aw wa ana mina«-«±ll³n(a). Dia (Musa) berkata, “Aku telah melakukannya. Kalau begitu, saat itu aku termasuk orang-orang yang sesat.
-
21فَفَرَرْتُ مِ[ik[نْك]]ُمْ لَ[gu[مّ]]َا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِيْ رَبِّيْ حُكْ[gu[مً]]ا [gu[وّ]]َجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ Fa farartu minkum lamm± khiftukum fa wahaba l³ rabb³ ¥ukmaw wa ja‘alan³ minal-mursal³n(a). Kemudian, aku lari darimu karena takut kepadamu. Lalu, Tuhanku menganugerahkan kepadaku hukum (ilmu dan kearifan) dan menjadikanku salah seorang rasul.
-
22وَتِلْكَ نِعْمَ[ik[ةٌ ت]]َمُ[gu[نّ]]ُهَا عَلَيَّ اَنْ عَبَّ[id[دْتّ]]َ بَ[ik[نِيْٓ ا]]ِسْ[iq[رَاۤء]]ِيْلَ ۗ Wa tilka ni‘matun tamunnuh± ‘alayya an ‘abbatta ban³ isr±'³l(a). Itulah kenikmatan yang engkau berikan kepadaku, (sedangkan) engkau memperbudak Bani Israil.”
-
23قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Q±la fir‘aunu wa m± rabbul-‘±lam³n(a). Fir‘aun berkata, “Siapa Tuhan semesta alam itu?”
-
24قَالَ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِ[ik[نْ ]]كُ[ik[نْت]]ُ[gu[مْ مّ]]ُوْقِنِيْنَ Q±la rabbus-sam±w±ti wal-ar«i wa m± bainahum±, in kuntum mµqin³n(a). Dia (Musa) menjawab, “Tuhan (pencipta dan pemelihara) langit, bumi, dan segala yang ada di antaranya jika kamu orang-orang yang yakin.”
-
25قَالَ لِمَنْ حَوْلَ[ik[هٗٓ ا]]َلَا تَسْتَمِعُوْنَ Q±la liman ¥aulahµ al± tastami‘µn(a). Dia (Fir‘aun) berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Tidakkah kamu mendengar (apa yang dikatakannya)?”
-
26قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰ[iq[بَاۤىٕ]]ِكُمُ الْاَوَّلِيْنَ Q±la rabbukum wa rabbu ±b±'ikumul-awwal³n(a). Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu.”
-
27قَالَ اِ[gu[نّ]]َ رَسُوْلَكُمُ الَّ[ik[ذِيْٓ ا]]ُرْسِلَ اِلَيْكُمْ لَمَ[qa[جْ]]نُوْنٌ Q±la inna rasµlakumul-la©³ ursila ilaikum lamajnµn(un). Dia (Fir‘aun) berkata, “Sesungguhnya rasulmu yang diutus kepadamu benar-benar gila.”
-
28قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ اِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]ُمْ تَعْقِلُوْنَ Q±la rabbul-masyriqi wal-magribi wa m± bainahum±, in kuntum ta‘qilµn(a). Dia (Musa) berkata, “(Dia) Tuhan (yang menguasai) timur dan barat serta segala yang ada di antaranya jika kamu mengerti.”
-
29قَالَ لَىِٕنِ اتَّخَذْتَ اِلٰهًا غَيْرِيْ لَاَ[qa[جْ]]عَلَ[gu[نّ]]َكَ مِنَ الْمَسْجُوْنِيْنَ Q±la la'inittakha©ta il±han gair³ la'aj‘alannaka minal-masjµn³n(a). Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selainku, niscaya aku benar-benar akan menjadikanmu termasuk orang-orang yang dipenjarakan.”
-
30قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْ[gu[ءٍ مّ]]ُبِيْنٍ Q±la awalau ji'tuka bisyai'im mub³n(in). Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku mendatangkan kepadamu sesuatu (bukti) yang jelas?”
-
31قَالَ فَأْتِ بِ[ik[هٖٓ ا]]ِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]َ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ Q±la fa'ti bih³ in kunta mina¡-¡±diq³n(a). Dia (Fir‘aun) berkata, “Datangkanlah (bukti yang jelas) itu jika engkau termasuk orang-orang yang benar!”
-
32فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَا[gu[نٌ مّ]]ُبِيْنٌ ۚ Fa alq± ‘a¡±hu fa i©± hiya £u‘b±num mub³n(un). Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata.
-
33وَنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْ[iq[ضَاۤء]]ُ لِل[gu[نّ]]ٰظِرِيْنَ ࣖ Wa naza‘a yadahµ fa i©± hiya bai«±'u lin-n±§ir³n(a). Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya).
-
34قَالَ لِلْمَلَاِ حَوْ[ik[لَهٗٓ ا]]ِ[gu[نّ]]َ هٰذَا لَسٰحِرٌ عَلِيْ[gu[مٌ]] ۙ Q±la lil-mala'i ¥aulahµ inna h±©± las±¥irun ‘al³m(un). Dia (Fir‘aun) berkata kepada para pemuka di sekitarnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini benar-benar seorang penyihir yang sangat pandai.
-
35[gu[يّ]]ُرِيْدُ اَ[gu[نْ يّ]]ُخْرِجَكُ[gu[مْ مّ]]ِنْ اَرْضِكُ[ik[مْ ب]]ِسِحْرِهٖۖ فَمَاذَا تَأْمُرُوْنَ Yur³du ay yukhrijakum min ar«ikum bisi¥rih(³), fa m±©± ta'murµn(a). Dia hendak mengeluarkanmu dari negerimu dengan sihirnya. Maka, apa yang kamu sarankan?”
-
36قَا[ik[لُوْٓ]]ا [ik[ا]]َرْجِهْ وَاَخَاهُ وَا[qa[بْ]]عَثْ فِى الْمَ[iq[دَاۤىٕ]]ِنِ حٰشِرِيْنَ ۙ Q±lµ arjih wa akh±hu wab‘a£ fil-mad±'ini ¥±syir³n(a). Mereka berkata, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya serta utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (penyihir).
-
37يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيْمٍ Ya'tµka bikulli sa¥¥±rin ‘al³m(in). Mereka akan mendatangkan kepadamu semua penyihir yang sangat pandai.”
-
38فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيْقَاتِ يَوْ[gu[مٍ مّ]]َعْلُوْ[gu[مٍ]] ۙ Fa jumi‘as-sa¥aratu lim³q±ti yaumim ma‘lµm(in). Maka, dikumpulkanlah para penyihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan.
-
39[gu[وّ]]َقِيْلَ لِل[gu[نّ]]َاسِ هَلْ اَ[ik[نْت]]ُ[gu[مْ مّ]]ُ[qa[جْ]]تَمِعُوْنَ ۙ Wa q³la lin-n±si hal antum mujtami‘µn(a). Lalu, diumumkan kepada orang banyak, “Apakah kamu semua sudah berkumpul?
-
40لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ اِ[ik[نْ ك]]َانُوْا هُمُ الْغٰلِبِيْنَ La‘allan± nattabi‘us-sa¥arata in k±nµ humul-g±lib³n(a). (Tujuannya) supaya kita mengikuti para penyihir itu jika mereka jadi para pemenang.”
-
41فَلَ[gu[مّ]]َا [iq[جَاۤء]]َ السَّحَرَةُ قَالُوْا لِفِرْعَوْنَ اَىِٕ[gu[نّ]]َ لَنَا لَاَ[qa[جْ]]رًا اِ[ik[نْ ك]]ُ[gu[نّ]]َا نَحْنُ الْغٰلِبِيْنَ Falamm± j±'as-sa¥aratu q±lµ lifir‘auna a'inna lan± la'ajran in kunn± na¥nul-g±lib³n(a). Maka, ketika para penyihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan memperoleh imbalan besar jika kami yang menjadi pemenang?”
-
42قَالَ نَعَمْ وَاِ[gu[نّ]]َكُمْ اِ[id[ذً]]ا [id[لّ]]َمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ Q±la na‘am wa innakum i©al laminal-muqarrab³n(a). Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, bahkan kamu pasti akan menjadi orang-orang yang dekat (kepadaku).”
-
43قَالَ لَهُ[gu[مْ مّ]]ُوْ[ik[سٰٓى ا]]َلْقُوْا [ik[مَآ ا]]َ[ik[نْت]]ُ[gu[مْ مّ]]ُلْقُوْنَ Q±la lahum mµs± alqµ m± antum mulqµn(a). Musa berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan!”
-
44فَاَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوْا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ اِ[gu[نّ]]َا لَنَحْنُ الْغٰلِبُوْنَ Fa alqau ¥ib±lahum wa ‘i¡iyyahum wa q±lµ bi‘izzati fir‘auna inn± lana¥nul-g±libµn(a). Lalu, mereka melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, sesungguhnya kamilah yang benar-benar sebagai pemenang.”
-
45فَاَلْقٰى مُوْسٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَ ۚ Fa alq± mµs± ‘a¡±hu fa i©± hiya talqafu m± ya'fikµn(a). Kemudian, Musa melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkatnya yang sudah menjadi ular) menelan segala yang mereka ada-adakan itu.
-
46فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَ ۙ Fa ulqiyas-sa¥aratu s±jid³n(a). Maka, tersungkurlah para penyihir itu (dalam keadaan) bersujud.
-
47قَا[ik[لُوْٓ]]ا [ik[ا]]ٰمَ[gu[نّ]]َا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ Q±lµ ±mann± birabbil-‘±lam³n(a). Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
-
48رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ Rabbi mµs± wa h±rµn(a). (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
-
49قَالَ اٰمَ[ik[نْت]]ُمْ لَهٗ قَ[qa[بْ]]لَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۚ اِ[gu[نّ]]َهٗ لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ەۗ لَاُقَطِّعَ[gu[نّ]]َ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُ[gu[مْ مّ]]ِنْ خِلَا[gu[فٍ وّ]]َلَاُصَلِّبَ[gu[نّ]]َكُمْ اَ[qa[جْ]]مَعِيْنَۚ Q±la ±mantum lahµ qabla an ±©ana lakum, innahµ lakab³rukumul-la©³ ‘allamakumus-si¥r(a), fa lasaufa ta‘lamµn(a), la'uqa¯¯i‘anna aidiyakum wa arjulakum min khil±fiw wa la'u¡allibannakum ajma'³n(a). Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu sekalian beriman kepadanya (Musa) sebelum aku mengizinkanmu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka, kamu tentu akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti kupotong tangan dan kakimu secara bersilang dan benar-benar akan kusalib kamu semua.”
-
50قَالُوْا لَا ضَيْرَ ۖاِ[gu[نّ]][ik[َآ ا]]ِلٰى رَبِّنَا مُ[ik[نْق]]َلِبُوْنَ ۚ Q±lµ l± «air(a), inn± il± rabbin± munqalibµn(a). Mereka menjawab, “Tidak ada yang kami takutkan. Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
-
51اِ[gu[نّ]]َا نَ[qa[طْ]]مَعُ اَ[gu[نْ يّ]]َغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطٰيٰ[ik[نَآ ا]]َ[ik[نْ ك]]ُ[gu[نّ]][ik[َآ ا]]َوَّلَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ ࣖ Inn± na¯ma‘u ay yagfira lan± rabbun± kha¯±y±n± an kunn± awwalal-mu'min³n(a). Sesungguhnya kami sangat menginginkan agar Tuhan kami mengampuni kesalahan-kesalahan kami karena kami adalah orang-orang yang pertama menjadi mukmin.”
-
52۞ وَاَوْحَيْ[ik[نَآ ا]]ِلٰى مُوْ[ik[سٰىٓ ا]]َنْ اَسْرِ بِعِبَا[ik[دِيْٓ ا]]ِ[gu[نّ]]َكُ[gu[مْ مّ]]ُتَّبَعُوْنَ Wa au¥ain± il± mµs± an asri bi‘ib±d³ innakum muttaba‘µn(a). Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil). Sesungguhnya kamu pasti akan diikuti.”
-
53فَاَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى الْمَ[iq[دَاۤىٕ]]ِنِ حٰشِرِيْنَ ۚ Fa arsala fir‘aunu fil-mad±'ini ¥±syir³n(a). Lalu, Fir‘aun mengirimkan orang ke kota-kota untuk mengumpulkan (bala tentaranya).
-
54اِ[gu[نّ]]َ [ik[هٰٓؤ]]ُ[iq[لَاۤء]]ِ لَشِرْذِمَ[ik[ةٌ ق]]َلِيْلُوْنَۙ Inna h±'ul±'i lasyirzimatun qal³lµn(a). (Fir‘aun berkata,) “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) hanyalah sekelompok kecil.
-
55وَاِ[gu[نّ]]َهُمْ لَنَا لَ[iq[غَاۤىٕ]]ِظُوْنَ ۙ Wa innahum lan± lag±'i§µn(a). Sesungguhnya mereka telah membuat kita marah.
-
56وَاِ[gu[نّ]]َا لَجَمِيْعٌ حٰذِرُوْنَ ۗ Wa inn± lajam³‘un ¥±©irµn(a). Sesungguhnya kita semua benar-benar harus selalu waspada.”
-
57فَاَخْرَ[qa[جْ]]نٰهُ[gu[مْ مّ]]ِ[ik[نْ ج]]َ[gu[نّ]]ٰ[gu[تٍ وّ]]َعُيُوْ[gu[نٍ]] ۙ Fa akhrajn±hum min jann±tiw wa ‘uyµn(in). Kami keluarkan mereka (Fir‘aun dan kaumnya) dari (negeri mereka yang mempunyai) taman, mata air,
-
58[gu[وّ]]َكُنُوْ[gu[زٍ وّ]]َمَقَا[ik[مٍ ك]]َرِيْ[ik[مٍ]] ۙ Wa kunµziw wa maq±min kar³m(in). harta kekayaan, dan tempat tinggal yang bagus.
-
59[ik[ك]]َذٰلِكَۚ وَاَوْرَثْنٰهَا بَ[ik[نِيْٓ ا]]ِسْ[iq[رَاۤء]]ِيْلَ ۗ Ka©±lik(a), wa aura£n±h± ban³ isr±'³l(a). Demikianlah, dan Kami wariskan semuanya kepada Bani Israil.
-
60فَاَتْبَعُوْهُ[gu[مْ مّ]]ُشْرِقِيْنَ Fa atba‘µhum musyriq³n(a). Lalu, (Fir‘aun dan bala tentaranya dapat) menyusul mereka pada waktu matahari terbit.
-
61فَلَ[gu[مّ]]َا تَ[iq[رٰۤء]]َا الْجَمْعٰنِ قَالَ اَصْحٰبُ مُوْ[ik[سٰٓى ا]]ِ[gu[نّ]]َا لَمُ[qa[دْ]]رَكُوْنَ ۚ Falamm± tar±'al-jam‘±ni q±la a¡¥±bu mµs± inn± lamudrakµn(a). Ketika kedua golongan itu saling melihat, para pengikut Musa berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.”
-
62قَالَ كَلَّا ۗاِ[gu[نّ]]َ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ Q±la kall±, inna ma‘iya rabb³ sayahd³n(i). Dia (Musa) berkata, “Tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.”
-
63فَاَوْحَيْ[ik[نَآ ا]]ِلٰى مُوْ[ik[سٰٓى ا]]َنِ اضْرِ[id[بْ ب]]ِ[id[ّ]]عَصَاكَ الْبَحْرَۗ فَا[ik[نْف]]َلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْ[ik[قٍ ك]]َالطَّوْدِ الْعَظِيْمِ ۚ Fa au¥ain± il± mµs± ani«rib bi‘a¡±kal-ba¥r(a), fanfalaqa fa k±na kullu firqin ka¯-¯audil ‘a§³m(i). Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar.
-
64وَاَزْلَفْنَا ثَ[gu[مّ]]َ الْاٰخَرِيْنَ ۚ Wa azlafn± £ammal-±khar³n(a). Di sanalah Kami dekatkan kelompok yang lain.
-
65وَاَ[ik[نْج]]َيْنَا مُوْسٰى وَمَ[gu[نْ مّ]]َعَ[ik[هٗٓ ا]]َ[qa[جْ]]مَعِيْنَ ۚ Wa anjain± mµs± wa mam ma‘ahµ ajma‘³n(a). Kami selamatkan Musa dan semua orang yang bersamanya.
-
66ثُ[gu[مّ]]َ اَغْرَ[qa[قْ]]نَا الْاٰخَرِيْنَ ۗ ¤umma agraqnal-±khar³n(a). Kemudian, Kami tenggelamkan kelompok yang lain.
-
67اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
68وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
69وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ اِ[qa[بْ]]رٰهِيْمَ ۘ Watlu ‘alaihim naba'a ibr±h³m(a). Bacakanlah kepada mereka berita Ibrahim.
-
70اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا تَعْبُدُوْنَ I© q±la li'ab³hi wa qaumih³ m± ta‘budµn(a). Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapak dan kaumnya, “Apa yang kamu sembah?”
-
71قَالُوْا نَعْبُدُ اَصْنَا[ik[مً]]ا [ik[ف]]َنَظَلُّ لَهَا عٰكِفِيْنَ Q±lµ na‘budu a¡n±man fa na§allu lah± ‘±kif³n(a). Mereka menjawab, “Kami menyembah berhala-berhala dan senantiasa tekun menyembahnya.”
-
72قَالَ هَلْ يَسْمَعُوْنَكُمْ اِذْ تَ[qa[دْ]]عُوْنَ ۙ Q±la hal yasma‘µnakum i© tad‘µn(a). Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)?
-
73اَوْ يَ[ik[نْف]]َعُوْنَكُمْ اَوْ يَضُرُّوْنَ Au yanfa‘µnakum au ya«urrµn(a). Atau, (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mudarat kepadamu?”
-
74قَالُوْا بَلْ وَجَ[qa[دْ]]ن[ik[َآ ا]]ٰ[iq[بَاۤء]]َنَا كَذٰلِكَ يَفْعَلُوْنَ Q±lµ bal wajadn± ±b±'an± ka©±lika yaf‘alµn(a). Mereka menjawab, “Tidak, tetapi kami mendapati nenek moyang kami berbuat begitu.”
-
75قَالَ اَفَرَءَيْتُ[gu[مْ مّ]]َا كُ[ik[نْت]]ُمْ تَعْبُدُوْنَ ۙ Q±la afa ra'aitum m± kuntum ta‘budµn(a). Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu memperhatikan apa yang selalu kamu sembah?
-
76اَ[ik[نْت]]ُمْ وَاٰ[iq[بَاۤؤ]]ُكُمُ الْاَ[qa[قْ]]دَمُوْنَ ۙ Antum wa ±b±'ukumul-aqdamµn(a). Kamu dan nenek moyangmu terdahulu?
-
77فَاِ[gu[نّ]]َهُمْ عَدُ[id[وٌّ لّ]][ik[ِيْٓ ا]]ِلَّا رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ Fa innahum ‘aduwwul l³ ill± rabbal-‘±lam³n(a). Sesungguhnya mereka itu adalah musuhku, lain halnya Tuhan pemelihara semesta alam.
-
78الَّذِيْ خَلَقَنِيْ فَهُوَ يَهْدِيْنِ ۙ Alla©³ khalaqan³ fa huwa yahd³n(i). (Allah) yang telah menciptakanku. Maka, Dia (pula) yang memberi petunjuk kepadaku.
-
79وَالَّذِيْ هُوَ يُ[qa[طْ]]عِمُنِيْ وَيَسْقِيْنِ ۙ Wal-la©³ huwa yu¯‘imun³ wa yasq³n(i). Dia (pula) yang memberiku makan dan minum.
-
80وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ ۙ Wa i©± mari«tu fa huwa yasyf³n(i). Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.
-
81وَالَّذِيْ يُمِيْتُنِيْ ثُ[gu[مّ]]َ يُحْيِيْنِ ۙ Wal-la©³ yum³tun³ £umma yu¥y³n(i). (Dia) yang akan mematikanku, kemudian menghidupkanku (kembali).
-
82وَالَّ[ik[ذِيْٓ ا]]َ[qa[طْ]]مَعُ اَ[gu[نْ يّ]]َغْفِرَ لِيْ خَ[iq[طِيْۤـٔ]]َتِيْ يَوْمَ الدِّيْنِ ۗ Wal-la©³ a¯ma‘u ay yagfira l³ kha¯³'at³ yaumad-d³n(i). (Dia) yang sangat kuinginkan untuk mengampuni kesalahanku pada hari Pembalasan.”
-
83رَبِّ هَ[qa[بْ]] لِيْ حُكْ[gu[مً]]ا [gu[وّ]]َاَلْحِ[qa[قْ]]نِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ Rabbi hab l³ ¥ukmaw wa al¥iqn³ bi¡-¡±li¥³n(a). (Ibrahim berdoa,) “Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku hukum (ilmu dan hikmah) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang saleh.
-
84وَا[qa[جْ]]عَ[id[لْ لّ]]ِيْ لِسَانَ صِ[qa[دْ]]ق[ik[ٍ ف]]ِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ Waj‘al l³ lis±na ¡idqin fil-±khir³n(a). Jadikanlah aku sebagai buah tutur yang baik di kalangan orang-orang (yang datang) kemudian.
-
85وَا[qa[جْ]]عَلْنِيْ مِ[gu[نْ وّ]]َرَثَةِ جَ[gu[نّ]]َةِ ال[gu[نّ]]َعِيْمِ ۙ Waj‘aln³ miw wara£ati janatin na‘³m(i). Jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.
-
86وَاغْفِرْ لِاَ[ik[بِيْٓ ا]]ِ[gu[نّ]]َهٗ كَانَ مِنَ ال[gu[ضَّاۤ]]ل[gu[ّ]]ِيْنَ ۙ Wagfir li'ab³ innahµ k±na mina«-«±ll³n(a). Ampunilah ayahku! Sesungguhnya dia termasuk orang-orang sesat.
-
87وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُ[qa[بْ]]عَثُوْنَۙ Wa l± tukhzin³ yauma yub‘a£µn(a). Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.
-
88يَوْمَ لَا يَ[ik[نْف]]َعُ مَا[gu[لٌ وّ]]َلَا بَنُوْنَ ۙ Yauma l± yanfa‘u m±luw wa l± banµn(a). (Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak.
-
89اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْ[ik[بٍ س]]َلِيْمٍ ۗ Ill± man atall±ha biqalbin sal³m(in). Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
-
90وَاُزْلِفَتِ الْجَ[gu[نّ]]َةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ Wa uzlifatil-jannatu lil-muttaq³n(a). Surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa.
-
91وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِلْغَاوِيْنَ ۙ Wa burrizatil-ja¥³mu lil-g±w³n(a). (Neraka) Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat.
-
92وَقِيْلَ لَهُمْ اَيْنَ مَا كُ[ik[نْت]]ُمْ تَعْبُدُوْنَ ۙ Wa q³la lahum ainam± kuntum ta‘budµn(a). Dikatakan kepada mereka, “Di mana berhala-berhala yang selalu kamu sembah
-
93مِ[ik[نْ د]]ُوْنِ اللّٰهِ ۗهَلْ يَ[ik[نْص]]ُرُوْنَكُمْ اَوْ يَ[ik[نْت]]َصِرُوْنَ ۗ Min dµnill±h(i), hal yan¡urµnakum au yanta¡irµn(a). selain Allah? Dapatkah mereka menolongmu atau menolong dirinya sendiri?”
-
94فَكُ[qa[بْ]]كِبُوْا فِيْهَا هُمْ وَالْغَاوٗنَ ۙ Fa kubkibµ f³h± hum wal-g±wµn(a). Mereka (sesembahan itu) dijungkirbalikkan di dalamnya (neraka) bersama orang-orang yang sesat.
-
95وَجُنُوْدُ اِ[qa[بْ]]لِيْسَ اَ[qa[جْ]]مَعُوْنَ ۗ Wa junµdu ibl³sa ajma‘µn(a). (Begitu pula) bala tentara Iblis (dan) semuanya (dijungkirbalikkan).
-
96قَالُوْا وَهُمْ فِيْهَا يَخْتَصِمُوْنَ Q±lµ wa hum f³h± yakhta¡imµn(a). Mereka (orang-orang sesat) berkata sambil bertengkar di dalamnya (neraka),
-
97تَاللّٰهِ اِ[ik[نْ ك]]ُ[gu[نّ]]َا لَفِيْ ضَلٰ[gu[لٍ مّ]]ُبِيْنٍ ۙ Tall±hi in kunn± laf³ «al±lim mub³n(in). “Demi Allah, sesungguhnya kami dahulu (di dunia) benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
-
98اِذْ نُسَوِّيْكُ[ik[مْ ب]]ِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ I© nusaww³kum birabbil-‘±lam³n(a). (Yaitu) ketika kami mempersamakan kamu (berhala-berhala) dengan Tuhan semesta alam.
-
99وَ[ik[مَآ ا]]َضَلَّ[ik[نَآ ا]]ِلَّا الْمُ[qa[جْ]]رِمُوْنَ Wa m± a«allan± illal-mujrimµn(a). Tidak ada yang menyesatkan kami, kecuali para pendosa.
-
100فَمَا لَنَا مِ[ik[نْ ش]]ٰفِعِيْنَ ۙ Fam± lan± min sy±fi‘³n(a). Tidak ada pemberi syafaat (penolong) untuk kami.
-
101وَلَا صَدِيْقٍ حَمِيْمٍ Wa l± ¡ad³qin ¥am³m(in). Tidak pula ada teman akrab.
-
102فَلَوْ اَ[gu[نّ]]َ لَنَا كَرَّ[ik[ةً ف]]َنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ Falau anna lan± karratan fa nakµna minal-mu'min³n(a). Seandainya dapat kembali (ke dunia), niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman.”
-
103اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
104وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
105كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوْحِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۚ Ka©©abat qaumu nµ¥inil-mursal³n(a). Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
-
106اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ نُوْحٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ I© q±la lahum akhµhum nµ¥un al± tattaqµn(a). Ketika saudara mereka, Nuh, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
-
107اِ[gu[نّ]]ِيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْ[ik[نٌ]] ۙ Inn³ lakum rasµlun am³n(un). Sesungguhnya aku adalah seorang rasul tepercaya (yang diutus) kepadamu.
-
108[ik[ف]]َاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
109وَ[ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]رٍۚ اِنْ اَ[qa[جْ]]رِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ Wa m± as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya ill± ‘al± rabbil-‘±lam³n(a). Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
-
110فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”
-
111۞ قَا[ik[لُوْٓ]]ا [ik[ا]]َنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْاَرْذَلُوْنَ ۗ Q±lµ anu'minu laka wattaba‘akal-ar©alµn(a). Mereka berkata, “Apakah kami harus beriman kepadamu, padahal yang mengikutimu adalah orang-orang hina?”
-
112قَالَ وَمَا عِلْمِيْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۚ Q±la wa m± ‘ilm³ bim± k±nµ ya‘malµn(a). Dia (Nuh) menjawab, “Apa pengetahuanku tentang apa yang biasa mereka kerjakan?
-
113اِنْ حِسَابُهُمْ اِلَّا عَلٰى رَبِّيْ لَوْ تَشْعُرُوْنَ ۚ In ¥is±buhum ill± ‘al± rabb³ lau tasy‘urµn(a). Perhitungan (amal) mereka tidak lain, kecuali ada pada Tuhanku jika kamu menyadari.
-
114وَ[ik[مَآ ا]]َنَا۠ بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ Wa m± ana bi¯±ridil-mu'min³n(a). Aku tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
-
115اِنْ اَنَا۠ اِلَّا نَذِيْ[gu[رٌ مّ]]ُبِيْنٌ ۗ In ana ill± na©³rum mub³n(un). Aku tidak lain, kecuali pemberi peringatan yang jelas.”
-
116قَالُوْا لَىِٕ[id[نْ لّ]]َمْ تَ[ik[نْت]]َهِ يٰنُوْحُ لَتَكُوْنَ[gu[نّ]]َ مِنَ الْمَرْجُوْمِيْنَۗ Q±lµ la'illam tantahi y± nµ¥u latakµnanna minal-marjµm³n(a). Mereka berkata, “Wahai Nuh, jika tidak berhenti (dalam berdakwah), niscaya engkau akan termasuk orang-orang yang dirajam.”
-
117قَالَ رَبِّ اِ[gu[نّ]]َ قَوْمِيْ كَذَّبُوْنِۖ Q±la rabbi inna qaum³ ka©©abµn(i). Dia (Nuh) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakanku.
-
118فَافْتَحْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُمْ فَتْ[gu[حً]]ا [gu[وّ]]َنَجِّنِيْ وَمَ[gu[نْ مّ]]َعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ Fafta¥ bain³ wa bainahum fat¥aw wa najjin³ wa mam ma‘iya minal-mu'min³n(a). Maka, berilah keputusan antara aku dan mereka serta selamatkanlah aku dan orang-orang mukmin bersamaku.”
-
119فَاَ[ik[نْج]]َيْنٰهُ وَمَ[gu[نْ مّ]]َعَهٗ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِ Fa anjain±hu wa mam ma‘ahµ fil-fulkil-masy¥µn(i). Kami selamatkan dia (Nuh) dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan.
-
120ثُ[gu[مّ]]َ اَغْرَ[qa[قْ]]نَا بَعْدُ الْبَاقِيْنَ ¤umma agraqn± ba‘dul-b±q³n(a). Kemudian, Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa (tidak beriman) setelah itu.
-
121اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
122وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
123كَذَّبَتْ عَادُ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ Ka©©abat ‘±dunil-mursal³n(a). (Kaum) ‘Ad telah mendustakan para rasul.
-
124اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ هُوْدٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ I© q±la lahum akhµhum hµdun al± tattaqµn(a). Ketika saudara mereka, Hud, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
-
125اِ[gu[نّ]]ِيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْ[ik[نٌ]] ۙ Inn³ lakum rasµlun am³n(un). Sesungguhnya aku adalah seorang rasul tepercaya (yang diutus) kepadamu.
-
126[ik[ف]]َاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
127وَ[ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]رٍۚ اِنْ اَ[id[جْ]]رِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Wa m± as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya ill± ‘al± rabbil-‘±lam³n(a). Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
-
128اَتَ[qa[بْ]]نُوْنَ بِكُلِّ رِيْعٍ اٰيَ[ik[ةً ت]]َعْبَثُوْنَ ۙ Atabnµna bikulli r³‘in ±yatan ta‘ba£µn(a). Apakah kamu mendirikan istana di setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati?
-
129وَتَتَّخِذُوْنَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُوْنَۚ Wa tattakhi©µna ma¡±ni‘a la‘allakum takhludµn(a). Kamu (juga) membuat benteng-benteng dengan harapan hidup kekal?
-
130وَاِذَا بَطَشْتُ[ik[مْ ب]]َطَشْتُمْ جَبَّارِيْنَۚ Wa i©± ba¯asytum ba¯asytum jabb±r³n(a). Apabila menyiksa, kamu lakukan secara kejam dan bengis.
-
131فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
132وَاتَّقُوا الَّ[ik[ذِيْٓ ا]]َمَدَّكُ[ik[مْ ب]]ِمَا تَعْلَمُوْنَ ۚ Wattaqul-la©³ amaddakum bim± ta‘lamµn(a). Bertakwalah kepada (Allah) yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
-
133اَمَدَّكُ[ik[مْ ب]]ِاَنْعَا[gu[مٍ وّ]]َبَنِيْنَۙ Amaddakum bi'an‘±miw wa ban³n(a). Dia (Allah) telah menganugerahkan hewan ternak dan anak-anak kepadamu.
-
134وَجَ[gu[نّ]]ٰ[gu[تٍ وّ]]َعُيُوْنٍۚ Wa jann±tiw wa ‘uyµn(in). (Dia juga menganugerahkan) kebun-kebun dan mata air.
-
135اِ[gu[نّ]][ik[ِيْٓ ا]]َخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ۗ Inn³ akh±fu ‘alaikum ‘a©±ba yaumin ‘a§³m(in). Sesungguhnya aku takut bahwa kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
-
136قَالُوْا سَ[iq[وَاۤء]]ٌ عَلَيْ[ik[نَآ ا]]َوَعَظْتَ اَمْ لَمْ تَكُ[gu[نْ مّ]]ِنَ الْوٰعِظِيْنَ ۙ Q±lµ saw±'un ‘alain± awa‘a§ta am lam takum minal-w±‘i§³n(a). Mereka menjawab, “Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat.
-
137اِنْ هٰ[ik[ذَآ ا]]ِلَّا خُلُقُ الْاَوَّلِيْنَ ۙ In h±©± ill± khuluqul-awwal³n(a). (Agama kami) ini tidak lain adalah agama orang-orang terdahulu.
-
138وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ ۚ Wa m± na¥nu bimu‘a©©ab³n(a). Kami (sama sekali) tidak akan diazab.”
-
139فَكَذَّبُوْهُ فَاَهْلَكْنٰهُمْۗ اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Fa ka©©abµhu fa ahlakn±hum, inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Maka, mereka mendustakannya (Hud). Lalu, Kami membinasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
140وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
141كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ Ka©©abat £amµdul-mursal³n(a). (Kaum) Samud telah mendustakan para rasul.
-
142اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ صٰلِحٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ I© q±la lahum akhµhum ¡±li¥un al± tattaqµn(a). Ketika saudara mereka, Saleh, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
-
143اِ[gu[نّ]]ِيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْ[ik[نٌ]] ۙ Inn³ lakum rasµlun am³n(un). Sesungguhnya aku adalah seorang rasul tepercaya (yang diutus) kepadamu.
-
144[ik[ف]]َاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
145وَ[ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]رٍۚ اِنْ اَ[qa[جْ]]رِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Wa m± as'alukum ‘alaihi min ajr(in), in ajriya ill± ‘al± rabbil-‘±lam³n(a). Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
-
146اَتُتْرَكُوْنَ فِيْ مَا هٰهُ[ik[نَآ ا]]ٰمِنِيْنَ ۙ Atutrakµna f³m± h±hun± ±min³n(a). Apakah kamu (mengira) akan dibiarkan tinggal di sini (negerimu) dengan aman?
-
147فِيْ جَ[gu[نّ]]ٰ[gu[تٍ وّ]]َعُيُوْ[gu[نٍ]] ۙ F³ jann±tiw wa ‘uyµn(in). (Yaitu,) di dalam kebun-kebun dan mata air.
-
148[gu[وّ]]َزُرُوْ[gu[عٍ وّ]]َنَخْ[ik[لٍ ط]]َلْعُهَا هَضِيْمٌ ۚ Wa zurµ‘iw wa nakhlin ¯al‘uh± ha«³m(un). Dan, tanam-tanaman serta pohon kurma yang mayangnya lembut.
-
149وَتَنْحِتُوْنَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْ[ik[تً]]ا [ik[ف]]ٰرِهِيْنَ Wa tan¥itµna minal-jib±li buyµtan f±rih³n(a). Kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah yang mewah.
-
150فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
151وَلَا تُطِيْ[ik[عُوْٓ]]ا [ik[ا]]َمْرَ الْمُسْرِفِيْنَ ۙ Wa l± tu¯³‘µ amral-musrif³n(a). Janganlah mengikuti perintah orang-orang yang melampaui batas.
-
152الَّذِيْنَ يُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا يُصْلِحُوْنَ Alla©³na yufsidµna fil-ar«i wa l± yu¡li¥µn(a). (Mereka) yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak melakukan perbaikan.”
-
153قَا[ik[لُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِ[gu[نّ]]َ[ik[مَآ ا]]َ[ik[نْت]]َ مِنَ الْمُسَحَّرِيْنَ ۙ Q±lµ innam± anta minal-musa¥¥ar³n(a). Mereka berkata, “Sesungguhnya engkau hanyalah termasuk orang-orang yang terkena sihir.
-
154[ik[مَآ ا]]َ[ik[نْت]]َ اِلَّا بَشَ[gu[رٌ مّ]]ِثْلُنَاۙ فَأْتِ بِاٰيَةٍ اِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]َ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ M± anta ill± basyarum mi£lun±, fa'ti bi'±yatin in kunta mina¡-¡±diq³n(a). Engkau tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Maka, datangkanlah tanda (mukjizat) jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
-
155قَالَ هٰذِهٖ نَاقَ[id[ةٌ لّ]]َهَا شِرْ[gu[بٌ وّ]]َلَكُمْ شِرْبُ يَوْ[gu[مٍ مّ]]َعْلُوْمٍ ۚ Q±la h±©ih³ n±qatul lah± syirbuw wa lakum syirbu yaumim ma‘lµm(in). Dia (Saleh) menjawab, “Ini seekor unta betina. Dia punya (giliran) minum dan kamu punya (giliran) minum (pula) pada hari yang ditentukan.
-
156وَلَا تَمَسُّوْهَا بِ[iq[سُوْۤء]][ik[ٍ ف]]َيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيْمٍ Wa l± tamassµh± bisµ'in fa ya'khu©akum ‘a©±bu yaumin ‘a§³m(in). Janganlah menyentuhnya dengan suatu kejahatan. Nanti kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat.”
-
157فَعَقَرُوْهَا فَاَصْبَحُوْا نٰدِمِيْنَ ۙ Fa ‘aqarµh± fa a¡ba¥µ n±dim³n(a). Mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi orang-orang yang menyesal.
-
158فَاَخَذَهُمُ الْعَذَا[qa[ب]]ُۗ اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Fa akha©ahumul-‘a©±b(u), inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
159وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
160كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ Ka©©abat qaumu lµ¯inil-mursal³n(a). Kaum Lut telah mendustakan para rasul.
-
161اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ لُوْطٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ I© q±la lahum akhµhum lµ¯un al± tattaqµn(a). Ketika saudara mereka, Lut, berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?”
-
162اِ[gu[نّ]]ِيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْ[ik[نٌ]] ۙ Inn³ lakum rasµlun am³n(un). Sesungguhnya aku adalah seorang rasul tepercaya (yang diutus) kepadamu.
-
163[ik[ف]]َاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
164وَ[ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]رٍ اِنْ اَ[qa[جْ]]رِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Wa m± as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya ill± ‘al± rabbil-‘±lam³n(a). Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
-
165اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ Ata'tµna©-©ukr±na minal-‘±lam³n(a). Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)?
-
166وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُ[gu[مْ مّ]]ِنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَ[ik[نْت]]ُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ Wa ta©arµna m± khalaqa lakum rabbukum min azw±jikum, bal antum qaumun ‘±dµn(a). Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.”
-
167قَالُوْا لَىِٕ[id[نْ لّ]]َمْ تَ[ik[نْت]]َهِ يٰلُوْطُ لَتَكُوْنَ[gu[نّ]]َ مِنَ الْمُخْرَجِيْنَ Q±lµ la'illam tantahi y± lµ¯u latakµnanna minal-mukhraj³n(a). Mereka menjawab, “Wahai Lut, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir.”
-
168قَالَ اِ[gu[نّ]]ِيْ لِعَمَلِكُ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]]نَ الْقَالِيْنَ ۗ Q±la inn³ li‘amalikum minal-q±l³n(a). Dia (Lut) berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang sangat benci terhadap perbuatanmu.”
-
169رَبِّ نَجِّنِيْ وَاَهْلِيْ مِ[gu[مّ]]َا يَعْمَلُوْنَ Rabbi najjin³ wa ahl³ mimm± ya‘malµn(a). (Lut berdoa,) “Wahai Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari apa yang mereka perbuat.”
-
170فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْ[ik[لَهٗٓ ا]]َ[qa[جْ]]مَعِيْنَ ۙ Fa najjain±hu wa ahlahµ ajma‘³n(a). Maka, Kami selamatkan dia bersama semua keluarganya,
-
171اِلَّا عَجُوْ[ik[زًا ف]]ِى الْغٰبِرِيْنَ ۚ Ill± ‘ajµzan fil-g±bir³n(a). kecuali seorang perempuan tua (istrinya) yang termasuk golongan (orang-orang kafir) yang tertinggal.
-
172ثُ[gu[مّ]]َ دَ[gu[مّ]]َرْنَا الْاٰخَرِيْنَ ۚ ¤umma dammarnal-±khar³n(a). Kemudian, Kami binasakan yang lain.
-
173وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِ[gu[مْ مّ]]َطَرًاۚ فَ[iq[سَاۤء]]َ مَطَرُ الْمُ[ik[نْذ]]َرِيْنَ Wa am¯arn± ‘alaihim ma¯ar±(n), fa s±'a ma¯arul-mun©ar³n(a). Kami hujani mereka (dengan batu). Betapa buruk hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
-
174اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
175وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
176كَذَّبَ اَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ الْمُرْسَلِيْنَ ۖ Ka©©aba a¡¥±bul-aikatil-mursal³n(a). Penduduk Aikah (Madyan) telah mendustakan para rasul.
-
177اِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ I© q±la lahum syu‘aibun al± tattaqµn(a). Ketika Syu‘aib berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
-
178اِ[gu[نّ]]ِيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْ[ik[نٌ]] ۙ Inn³ lakum rasµlun am³n(un). Sesungguhnya aku adalah seorang rasul tepercaya (yang diutus) kepadamu.
-
179[ik[ف]]َاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ Fattaqull±ha wa a¯³‘µn(i). Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
-
180وَ[ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]رٍ اِنْ اَ[qa[جْ]]رِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Wa m± as'alukum ‘alaihi min ajrin in ajriya ill± ‘al± rabbil-‘±lam³n(a). Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. Imbalanku tidak lain, kecuali dari Tuhan semesta alam.
-
181۞ اَوْفُوا الْكَيْلَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُخْسِرِيْنَ ۚ Auful-kaila wa l± takµnµ minal-mukhsir³n(a). Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan orang lain.
-
182وَزِنُوْا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيْمِ ۚ Wazinµ bil-qis¯±sil-mustaq³m(i). Timbanglah dengan timbangan yang benar.
-
183وَلَا تَ[qa[بْ]]خَسُوا ال[gu[نّ]]َاسَ اَشْ[iq[يَاۤء]]َهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۚ Wa l± tabkhasun-n±sa asy-y±'ahum wa l± ta‘£au fil-ar«i mufsid³n(a). Janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi.
-
184وَاتَّقُوا الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الْاَوَّلِيْنَ ۗ Wattaqul-la©³ khalaqakum wal-jibillatal-awwal³n(a). Bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakanmu dan umat-umat yang terdahulu.”
-
185قَا[ik[لُوْٓ]]ا [ik[ا]]ِ[gu[نّ]]َ[ik[مَآ ا]]َ[ik[نْت]]َ مِنَ الْمُسَحَّرِيْنَ ۙ Q±lµ innam± anta minal-musa¥¥ar³n(a). Mereka berkata, “Sesungguhnya engkau hanyalah termasuk orang-orang yang terkena sihir.
-
186وَ[ik[مَآ ا]]َ[ik[نْت]]َ اِلَّا بَشَ[gu[رٌ مّ]]ِثْلُنَا وَاِ[gu[نْ نّ]]َظُ[gu[نّ]]ُكَ لَمِنَ الْكٰذِبِيْنَ ۚ Wa m± anta ill± basyarum mi£lun± wa in na§unnuka laminal-k±©ib³n(a). Engkau tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami dan sesungguhnya kami yakin bahwa engkau benar-benar termasuk para pembohong.
-
187فَاَسْقِ[qa[طْ]] عَلَيْنَا كِسَ[gu[فً]]ا [gu[مّ]]ِنَ السَّ[iq[مَاۤء]]ِ اِ[ik[نْ ك]]ُ[ik[نْت]]َ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ۗ Fa asqi¯ ‘alain± kisafam minas-sam±'i in kunta mina¡-¡±diq³n(a). Maka, jatuhkanlah kepada kami kepingan-kepingan dari langit (agar kami binasa) jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
-
188قَالَ رَ[ik[بِّيْٓ ا]]َعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ Q±la rabb³ a‘lamu bim± ta‘malµn(a). Dia (Syu‘aib) berkata, “Tuhanku paling mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
-
189فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ الظُّلَّةِ ۗاِ[gu[نّ]]َهٗ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ Fa ka©©abµhu fa akha©ahum ‘a©±bu yaumi§-§ullah(ti), innahµ k±na ‘a©±ba yaumin ‘a§³m(in). Lalu, mereka mendustakannya (Syu‘aib). Maka, mereka ditimpa azab pada hari yang berawan gelap. Sesungguhnya itu adalah azab hari yang dahsyat.
-
190اِ[gu[نّ]]َ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُ[gu[مْ مّ]]ُؤْمِنِيْنَ Inna f³ ©±lika la'±yah(tan), wa m± k±na ak£aruhum mu'min³n(a). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
-
191وَاِ[gu[نّ]]َ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ Wa inna rabbaka lahuwal-‘az³zur-ra¥³m(u). Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
192وَاِ[gu[نّ]]َهٗ لَتَ[ik[نْز]]ِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ Wa innahµ latanz³lu rabbil-‘±lam³n(a). Sesungguhnya ia (Al-Qur’an) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam.
-
193نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ Nazala bihir rµ¥ul-am³n(u). Ia (Al-Qur’an) dibawa turun oleh Ruhulamin (Jibril).
-
194عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُ[ik[نْذ]]ِرِيْنَ ۙ ‘Al± qalbika litakµna minal-mun©ir³n(a). (Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan.
-
195بِلِسَانٍ عَرَبِ[gu[يٍّ مّ]]ُبِيْنٍ ۗ Bilis±nin ‘arabiyyim mub³n(in). (Diturunkan) dengan bahasa Arab yang jelas.
-
196وَاِ[gu[نّ]]َهٗ لَفِيْ زُبُرِ الْاَوَّلِيْنَ Wa innahµ laf³ zuburil-awwal³n(a). Sesungguhnya ia (Al-Qur’an) benar-benar (disebut) dalam kitab-kitab orang terdahulu.
-
197اَوَلَمْ يَكُ[id[نْ لّ]]َهُمْ اٰيَةً اَ[gu[نْ يّ]]َعْلَمَهٗ عُلَ[iq[مٰۤؤُ]]ا بَ[ik[نِيْٓ ا]]ِسْ[iq[رَاۤء]]ِيْلَ Awalam yakul lahum ±yatan ay ya‘lamahµ ‘ulam±'u ban³ isr±'³l(a). Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka bahwa ia (Al-Qur’an) diketahui oleh para ulama Bani Israil?
-
198وَلَوْ نَزَّلْنٰهُ عَلٰى بَعْضِ الْاَعْجَمِيْنَ ۙ Wa lau nazzaln±hµ ‘al± ba‘«il-a‘jam³n(a). Seandainya Kami menurunkannya kepada sebagian dari golongan non-Arab.
-
199فَقَرَاَهٗ عَلَيْهِ[gu[مْ مّ]]َا كَانُوْا بِهٖ مُؤْمِنِيْنَ ۗ Fa qara'ahµ ‘alaihim m± k±nµ bih³ mu'min³n(a). Lalu, dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya.
-
200كَذٰلِكَ سَلَكْنٰهُ فِيْ قُلُوْبِ الْمُ[qa[جْ]]رِمِيْنَ ۗ Ka©±lika salakn±hu f³ qulµbil-mujrim³n(a). Demikianlah, Kami masukkan (sifat dusta dan ingkar) ke dalam hati para pendurhaka.
-
201لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ L± yu'minµna bih³ ¥att± yarawul-‘a©±bal-al³m(a). Mereka tidak akan beriman kepadanya hingga melihat azab yang pedih.
-
202فَيَأْتِيَهُ[ik[مْ ب]]َغْتَ[gu[ةً وّ]]َهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۙ Fa ya'tiyahum bagtataw wa hum l± yasy‘urµn(a). Maka, datanglah ia (azab) kepada mereka secara tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya.
-
203فَيَقُوْلُوْا هَلْ نَحْنُ مُ[ik[نْظ]]َرُوْنَ ۗ Fa yaqµlµ hal na¥nu mun§arµn(a). Lalu, mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan waktu?”
-
204اَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُوْنَ Afa bi‘a©±bin± yasta‘jilµn(a). Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami disegerakan?
-
205اَفَرَءَيْتَ اِ[gu[نْ مّ]]َتَّعْنٰهُمْ سِنِيْنَ ۙ Afa ra'aita im matta‘n±hum sin³n(a). Bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahun?
-
206ثُ[gu[مّ]]َ [iq[جَاۤء]]َهُ[gu[مْ مّ]]َا كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ۙ ¤umma j±'ahum m± k±nµ yµ‘adµn(a). Kemudian, ia (azab) yang diancamkan datang kepada mereka.
-
207[ik[مَآ ا]]َغْنٰى عَنْهُ[gu[مْ مّ]]َا كَانُوْا يُمَتَّعُوْنَ ۗ M± agn± ‘anhum m± k±nµ yumatta‘µn(a). Niscaya kenikmatan yang mereka rasakan tidak berguna baginya.
-
208وَ[ik[مَآ ا]]َهْلَكْنَا مِ[ik[نْ ق]]َرْيَةٍ اِلَّا لَهَا مُ[ik[نْذ]]ِرُوْنَ ۖ Wa m± ahlakn± min qaryatin ill± lah± mun©irµn(a). Kami tidak membinasakan suatu negeri, kecuali setelah ada pemberi peringatan kepadanya.
-
209ذِكْرٰىۚ وَمَا كُ[gu[نّ]]َا ظٰلِمِيْنَ ªikr±, wa m± kunn± §±lim³n(a). (Hal itu) sebagai peringatan. Kami sekali-kali bukanlah orang-orang zalim.
-
210وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيٰطِيْنُ Wa m± tanazzalat bihisy-syay±¯³n(u). (Al-Qur’an) itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan.
-
211وَمَا يَ[iq[نْۢب]]َغِيْ لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ۗ Wa m± yambag³ lahum wa m± yasta¯³‘µn(a). Tidaklah pantas bagi mereka (membawa turun Al-Qur’an itu) dan mereka pun tidak akan sanggup.
-
212اِ[gu[نّ]]َهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُوْلُوْنَ ۗ Innahum ‘anis-sam‘i lama‘zµlµn(a). Sesungguhnya mereka (setan-setan) benar-benar dijauhkan (dari berita langit).
-
213فَلَا تَ[qa[دْ]]عُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ الْمُعَذَّبِيْنَ Fal± tad‘u ma‘all±hi il±han ±khara fa takµna minal-mu‘a©©ab³n(a). Maka, janganlah engkau (Nabi Muhammad) menyembah Tuhan lain bersama Allah. Nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.
-
214وَاَ[ik[نْذ]]ِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَ[qa[قْ]]رَبِيْنَ ۙ Wa an©ir ‘asy³ratakal-aqrab³n(a). Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.
-
215وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ Wakhfi« jan±¥aka limanittaba‘aka minal-mu'min³n(a). Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin.
-
216فَاِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ اِ[gu[نّ]]ِيْ بَ[iq[رِيْۤء]][gu[ٌ مّ]]ِ[gu[مّ]]َا تَعْمَلُوْنَ ۚ Fa in ‘a¡auka faqul inn³ bar³'um mimm± ta‘malµn(a). Jika mereka mendurhakaimu, katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
-
217وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ ۙ Wa tawakkal ‘alal-‘az³zir-ra¥³m(i). Bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
-
218الَّذِيْ يَرٰىكَ حِيْنَ تَقُوْمُ Alla©³ yar±ka ¥³na taqµm(u). (Dia) yang melihat ketika engkau berdiri (untuk salat).
-
219وَتَقَلُّبَكَ فِى السّٰجِدِيْنَ Wa taqallubaka fis-s±jid³n(a). Dan, (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud.
-
220اِ[gu[نّ]]َهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Innahµ huwas-sam³‘ul-‘al³m(u). Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
-
221هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلٰى مَ[ik[نْ ت]]َنَزَّلُ الشَّيٰطِيْنُ ۗ Hal unabbi'ukum ‘al± man tanazzalusy-syay±¯³n(u). Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?
-
222تَنَزَّلُ عَلٰى كُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْ[gu[مٍ]] ۙ Tanazzalu ‘al± kulli aff±kin a£³m(in). Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta lagi banyak berdosa.
-
223[gu[يّ]]ُلْقُوْنَ السَّمْعَ وَاَكْثَرُهُمْ كٰذِبُوْنَ ۗ Yulqµnas-sam‘a wa ak£aruhum k±©ibµn(a). Mereka menyampaikan hasil pendengarannya, sedangkan kebanyakan mereka adalah para pendusta.
-
224وَالشُّعَ[iq[رَاۤء]]ُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوٗنَ ۗ Wasy-syu‘ar±'u yattabi‘uhumul-g±wµn(a). Para penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
-
225اَلَمْ تَرَ اَ[gu[نّ]]َهُمْ فِيْ كُلِّ وَا[gu[دٍ يّ]]َهِيْمُوْنَ ۙ Alam tara annahum f³ kulli w±diy yah³mµn(a). Tidakkah engkau melihat bahwa mereka merambah setiap lembah kepalsuan
-
226وَاَ[gu[نّ]]َهُمْ يَقُوْلُوْنَ مَا لَا يَفْعَلُوْنَ ۙ Wa annahum yaqµlµna m± l± yaf‘alµn(a). dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(-nya)?
-
227اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَذَكَرُوا اللّٰهَ كَثِيْ[gu[رً]]ا [gu[وّ]]َا[ik[نْت]]َصَرُوْا مِ[iq[نْۢ ب]]َعْدِ مَا ظُلِمُوْا ۗوَسَيَعْلَمُ الَّذِيْنَ ظَلَ[ik[مُوْٓ]]ا [ik[ا]]َيَّ مُ[ik[نْق]]َلَ[gu[بٍ يّ]]َ[ik[نْق]]َلِبُوْنَ ࣖ Illal-la©³na ±manµ wa ‘amilu¡-¡±li¥±ti wa ©akarull±ha ka£³raw wanta¡arµ mim ba‘di m± §ulimµ, wa saya‘lamul-la©³na §alamµ ayya munqalabiy yanqalibµn(a). Kecuali (para penyair) yang beriman, beramal saleh, banyak mengingat Allah, dan bangkit membela (kebenaran) setelah terzalimi. Orang-orang yang zalim kelak akan mengetahui ke mana mereka akan kembali.
Sumber: Terjemah Kementerian Agama RI