Surat Sad (Sad)
Surat Sad (Sad) adalah surat ke-38 dalam Al Quran, terdiri dari 88 ayat, diturunkan di Mekkah.

-
1[gu[صۤ]] ۗوَالْقُرْاٰنِ ذِى الذِّكْرِۗ ¢±d, wal-qur'±ni ©i©-©ikr(i). Ṣād, demi Al-Qur’an yang mengandung peringatan.
-
2بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ عِزَّ[gu[ةٍ وّ]]َشِقَا[qa[ق]]ٍ Balil-la©³na kafarµ f³ ‘izzatiw wa syiq±q(in). Akan tetapi, orang-orang yang kufur (berada) dalam kesombongan dan permusuhan.
-
3كَمْ اَهْلَكْنَا مِ[ik[نْ ق]]َ[qa[بْ]]لِهِ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]][ik[نْ ق]]َرْ[ik[نٍ ف]]َنَادَ[id[وْ]]ا [id[وّ]]َلَاتَ حِيْنَ مَنَاصٍ Kam ahlakn± min qablihim min qarnin fan±daw wa l±ta ¥³na man±¡(in). Betapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Lalu, mereka meminta tolong (ketika datang azab), padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk melepaskan diri.
-
4وَعَجِ[ik[بُوْٓ]]ا [ik[ا]]َ[ik[نْ ج]][iq[َاۤء]]َهُ[gu[مْ مّ]]ُ[ik[نْذ]]ِ[gu[رٌ م]]ِ[gu[ّ]]نْهُمْ ۖوَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا سٰحِ[ik[رٌ ك]]َذَّا[qa[ب]]ٌۚ Wa ‘ajibµ an j±'ahum mun©irum minhum, wa q±lal-k±firµna h±©± s±¥irun ka©©±b(un). Mereka heran karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka. Orang-orang kafir berkata, “Orang ini adalah penyihir yang banyak berdusta.
-
5اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰ[gu[هً]]ا [gu[وّ]]َاحِدًا ۖاِ[gu[نّ]]َ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَا[qa[ب]]ٌ Aja‘alal-±lihata il±haw w±¥id±(n), inna h±©± lasyai'un ‘uj±b(un). Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.”
-
6وَا[ik[نْط]]َلَقَ الْمَلَاُ مِنْهُمْ اَنِ امْشُوْا وَاصْبِرُوْا عَ[ik[لٰٓى ا]]ٰلِهَتِكُمْ ۖاِ[gu[نّ]]َ هٰذَا لَشَيْ[gu[ءٌ يّ]]ُرَادُ ۖ Wan¯alaqal-mala'u minhum animsyµ wa¡birµ ‘al± ±lihatikum, inna h±©± lasyai'uy yur±d(u). Lalu, pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), “Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu. Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki.
-
7مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِ ۖاِنْ هٰ[ik[ذَآ ا]]ِلَّا اخْتِلَا[qa[ق]]ٌۚ M± sami‘n± bih±©± fil-millatil-±khirah(ti), in h±©± illakhtil±q(un). Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir. (Ajaran mengesakan Allah) ini tidak lain kecuali (dusta) yang dibuat-buat.
-
8اَؤُ[ik[نْز]]ِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِ[iq[نْۢ ب]]َيْنِنَا ۗبَلْ هُمْ فِيْ شَ[gu[كٍّ م]]ِ[gu[ّ]][ik[نْ ذ]]ِكْرِيْۚ بَلْ لَّ[gu[مّ]]َا يَذُوْقُوْا عَذَا[qa[ب]]ِ ۗ A'unzila ‘alaihi©-©ikru mim bainin±, bal hum f³ syakkim min ©ikr³, bal lamm± ya©µqµ ‘a©±b(i). Mengapa Al-Qur’an itu diturunkan kepada dia di antara kita?” Sebenarnya mereka dalam keraguan terhadap kitab-Ku. Akan tetapi, mereka (ragu karena) belum merasakan azab-Ku.
-
9اَمْ عِ[ik[نْد]]َهُمْ خَ[iq[زَاۤىٕ]]ِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّا[qa[ب]]ِۚ Am ‘indahum khaz±'inu ra¥mati rabbikal-‘az³zil-wahh±b(i). Atau, apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa lagi Maha Pemberi?
-
10اَمْ لَهُ[gu[مْ مّ]]ُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۗفَلْيَرْتَقُوْا فِى الْاَسْبَا[qa[ب]]ِ Am lahum mulkus-sam±w±ti wal-ar«i wa m± bainahum±, falyartaqµ fil-asb±b(i). Atau, apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya? (Jika ada,) biarlah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).
-
11جُ[ik[نْد]][gu[ٌ مّ]]َا هُنَالِكَ مَهْزُوْ[gu[مٌ م]]ِ[gu[ّ]]نَ الْاَحْزَا[qa[ب]]ِ Jundum m± hun±lika mahzµmum minal-a¥z±b(i). Bala tentara yang berada di sana dari golongan yang bersekutu (untuk mengalahkan Rasul Kami) tentu akan dikalahkan.
-
12كَذَّبَتْ قَ[qa[بْ]]لَهُمْ قَوْمُ نُوْ[gu[حٍ وّ]]َعَا[gu[دٌ وّ]]َفِرْعَوْنُ ذُو الْاَوْتَادِۙ Ka©©abat qablahum qaumu nµ¥iw wa ‘±duw wa fir‘aunu ©ul-aut±d(i). Sebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad, dan Fir‘aun yang mempunyai kekuatan besar (juga) telah mendustakan (para rasul).
-
13وَثَمُوْدُ وَقَوْمُ لُوْ[gu[طٍ وّ]]َاَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ ۗ اُو[iq[لٰۤىٕ]]ِكَ الْاَحْزَا[qa[ب]]ُ Wa £amµdu wa qaumu lµ¯iw wa a¡¥±bul-aikah(ti), ul±'ikal-a¥z±b(u). (Begitu juga) Samud, kaum Lut, dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan yang bersekutu (menentang para rasul).
-
14اِ[ik[نْ ك]]ُلٌّ اِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَا[qa[ب]]ِ ࣖ In kullun ill± ka©©abar-rusula fa¥aqqa ‘iq±b(i). Masing-masing tidak lain, kecuali mendustakan para rasul. Maka, pantaslah mereka merasakan hukuman-Ku.
-
15وَمَا يَ[ik[نْظ]]ُرُ [ik[هٰٓؤ]]ُ[iq[لَاۤء]]ِ اِلَّا صَيْحَ[gu[ةً وّ]]َاحِدَ[gu[ةً مّ]]َا لَهَا مِ[qa[نْ ف]]َوَا[qa[ق]]ٍ Wa m± yan§uru h±'ul±'i ill± ¡ai¥ataw w±¥idatam m± lah± min faw±q(in). Mereka tidak menunggu selain satu teriakan (saja) yang tidak ada selanya.
-
16وَقَالُوْا رَبَّنَا عَجِّ[id[لْ لّ]]َنَا قِطَّنَا قَ[qa[بْ]]لَ يَوْمِ الْحِسَا[qa[ب]]ِ Wa q±lµ rabban± ‘ajjil lan± qi¯¯an± qabla yaumil-¥is±b(i). Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, segerakanlah untuk kami bagian (dari siksa) kami sebelum hari Perhitungan.”
-
17اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَ[qa[بْ]]دَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِ[gu[نّ]]َ[ik[هٗٓ ا]]َوَّا[qa[ب]]ٌ I¡bir ‘al± m± yaqµlµna wa©kur ‘abdan± d±wµda ©al-aid(i), innahµ aww±b(un). Bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan ingatlah akan hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia adalah orang yang selalu kembali (kepada Allah).
-
18اِ[gu[نّ]]َا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهٗ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِشْرَاقِۙ Inn± sakhkharnal-jib±la ma‘ahµ yusabbi¥na bil-‘asyiyyi wal-isyr±q(i). Sesungguhnya Kami telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) pada waktu petang dan pagi.
-
19وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةً ۗ كُ[id[لٌّ لّ]]َ[ik[هٗٓ ا]]َوَّا[qa[ب]]ٌ Wa¯-¯aira ma¥syµrah(tan), kullul lahµ aww±b(un). (Kami menundukkan pula) burung-burung dalam keadaan berkumpul. Masing-masing sangat patuh kepadanya (Daud).
-
20وَشَدَ[qa[دْ]]نَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَا[qa[ب]]ِ Wa syadadn± mulkahµ wa ±tain±hul-¥ikmata wa fa¡lal-khi¯±b(i). Kami menguatkan kerajaannya serta menganugerahkan hikmah (kenabian) kepadanya dan kemampuan dalam menyelesaikan perkara.
-
21وَهَلْ اَتٰىكَ نَبَؤُ الْخَصْمِۘ اِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَۙ Wa hal at±ka naba'ul-kha¡m(i), i© tasawwarul-mi¥r±b(a). Apakah telah sampai kepadamu (Nabi Muhammad) berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab?
-
22اِذْ دَخَلُوْا عَلٰى دَاوٗدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوْا لَا تَخَفْۚ خَصْمٰنِ بَغٰى بَعْضُنَا عَلٰى بَعْ[ik[ضٍ ف]]َاحْكُ[ik[مْ ب]]َيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِ[qa[طْ]] وَاهْدِ[ik[نَآ ا]]ِلٰى سَ[iq[وَاۤء]]ِ الصِّرَا[qa[ط]]ِ I© dakhalµ ‘al± d±wµda fafazi‘a minhum q±lµ l± takhaf, kha¡m±ni bag± ba‘«un± ‘al± ba‘«in fa¥kum bainan± bil-¥aqqi wa l± tusy¯i¯ wahdin± il± saw±'i¡-¡ir±¯(i). Ketika mereka masuk menemui Daud, dia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih. Sebagian kami berbuat aniaya kepada yang lain. Maka, berilah keputusan di antara kami dengan hak, janganlah menyimpang dari kebenaran, dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.”
-
23اِ[gu[نّ]]َ هٰ[ik[ذَآ ا]]َخِيْ ۗ لَهٗ تِسْ[gu[عٌ وّ]]َتِسْعُوْنَ نَعْجَ[gu[ةً وّ]]َلِيَ نَعْجَ[gu[ةٌ وّ]]َاحِدَةٌ ۗفَقَالَ اَكْفِلْنِيْهَا وَعَزَّنِيْ فِى الْخِطَا[qa[ب]]ِ Inna h±©± akh³, lahµ tis‘uw wa tis‘µna na‘jataw wa liya na‘jatuw w±¥idah(tun), faq±la aqfiln³h± wa ‘azzan³ fil-khi¯±b(i). (Salah seorang berkata,) “Sesungguhnya ini saudaraku. Dia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina, sedangkan aku mempunyai seekor saja. Lalu, dia berkata, ‘Biarkan aku yang memeliharanya! Dia mengalahkanku dalam perdebatan.’”
-
24قَالَ لَقَ[qa[دْ]] ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِ[gu[نّ]]َ كَثِيْ[gu[رً]]ا [gu[مّ]]ِنَ الْخُلَ[iq[طَاۤء]]ِ لَيَ[qa[بْ]]غِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْ[gu[لٌ مّ]]َا هُمْۗ وَظَ[gu[نّ]]َ دَاوٗدُ اَ[gu[نّ]]َمَا فَتَ[gu[نّ]]ٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِ[gu[عً]]ا [gu[وّ]]َاَنَا[qa[ب]]َ ۩ Q±la laqad §alamaka bisu'±li na‘jatika il± ni‘±jih(³), wa inna ka£³ram minal-khula¯±'i layabg³ ba‘«uhum ‘al± ba‘«in illal-la©³na ±manµ wa ‘amilu¡-¡±li¥±ti wa qal³lum m± hum, wa §anna d±wµdu annam± fatann±hu fastagfara rabbahµ wa kharra r±ki‘aw wa an±b(a). Dia (Daud) berkata, “Sungguh, dia benar-benar telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (digabungkan) kepada kambing-kambingnya. Sesungguhnya banyak di antara orang-orang yang berserikat itu benar-benar saling merugikan satu sama lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan sedikit sekali mereka itu.” Daud meyakini bahwa Kami hanya mengujinya. Maka, dia memohon ampunan kepada Tuhannya dan dia tersungkur jatuh serta bertobat.
-
25فَغَفَرْنَا لَهٗ ذٰلِكَۗ وَاِ[gu[نّ]]َ لَهٗ عِ[ik[نْد]]َنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰ[qa[ب]]ٍ Fa gafarn± lahµ ©±lik(a), wa inna lahµ ‘indan± lazulf± wa ¥usna ma'±b(in). Lalu, Kami mengampuni (kesalahannya) itu. Sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
-
26يٰدَاوٗدُ اِ[gu[نّ]]َا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَ[ik[ةً ف]]ِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ ال[gu[نّ]]َاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَ[ik[نْ س]]َبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِ[gu[نّ]]َ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَ[ik[نْ س]]َبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَا[ik[بٌ ش]]َدِيْ[iq[دٌ ۢب]]ِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَا[qa[ب]]ِ ࣖ Y± d±wµdu inn± ja‘aln±ka khal³fatan fil-ar«i fa¥kum bainan n±si bil-¥aqqi wa l± tattabi‘il-haw± fa yu«illaka ‘an sab³lill±h(i), innal-la©³na ya«illµna ‘an sab³lill±hi lahum ‘a©±bun syad³dum bim± nasµ yaumal-¥is±b(i). (Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”
-
27وَمَا خَلَ[qa[قْ]]نَا السَّ[iq[مَاۤء]]َ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۗذٰلِكَ ظَ[gu[نّ]]ُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْ[id[لٌ ل]]ِ[id[ّ]]لَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ ال[gu[نّ]]َارِۗ Wa m± khalaqnas-sam±'a wal-ar«a wa m± bainahum± b±¯il±(n), ©±lika §annul-la©³na kafarµ, fawailul lil-la©³na kafarµ minan-n±r(i). Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.
-
28اَمْ نَ[qa[جْ]]عَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ نَ[qa[جْ]]عَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ Am naj‘alul-la©³na ±manµ wa ‘amilu¡-¡±li¥±ti kal-mufsid³na fil-ar«(i), am naj‘alul-muttaq³na kal-fujj±r(i). Apakah (pantas) Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Pantaskah Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan para pendurhaka?
-
29كِتٰبٌ اَ[ik[نْز]]َلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَ[id[كٌ ل]]ِ[id[ّ]]يَدَّبَّ[ik[رُوْٓ]]ا [ik[ا]]ٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَا[qa[ب]]ِ Kit±bun anzaln±hu ilaika mub±rakul liyaddabbarµ ±y±tih³ wa liyata©akkara ulul-alb±b(i). (Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
-
30وَوَهَ[qa[بْ]]نَا لِدَاوٗدَ سُلَيْمٰنَۗ نِعْمَ الْعَبْ[qa[د]]ُ ۗاِ[gu[نّ]]َ[ik[هٗٓ ا]]َوَّا[qa[ب]]ٌۗ Wa wahabn± lid±wµda wa sulaim±n(a), ni‘mal-‘abd(u), innahµ aww±b(un). Kami menganugerahkan kepada Daud (anak bernama) Sulaiman. Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (kepada Allah).
-
31اِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصّٰفِنٰتُ الْجِيَادُۙ I© ‘uri«a ‘alaihi bil-‘asyiyyi¡-¡±fin±tul-jiy±d(u). (Ingatlah) ketika pada suatu petang dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya.
-
32فَقَالَ اِ[gu[نّ]][ik[ِيْٓ ا]]َحْبَ[qa[بْ]]تُ حُبَّ الْخَيْرِ عَ[ik[نْ ذ]]ِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَا[qa[ب]]ِۗ Fa q±la inn³ a¥babtu ¥ubbal-khairi ‘an ©ikri rabb³, ¥att± taw±rat bil-¥ij±b(i). Maka, dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai ia (matahari atau kuda itu) bersembunyi di balik tabir (hilang dari pandangan).
-
33رُدُّوْهَا عَلَيَّ ۚفَطَفِقَ مَسْ[iq[حً]]ا [iq[ۢب]]ِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَا[qa[ق]]ِ Ruddµh± ‘alayy(a), fa¯afiqa mas¥am bis-sµqi wal-a‘n±q(i). Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu, dia mengusap-usap kaki dan leher (kuda itu).
-
34وَلَقَ[qa[دْ]] فَتَ[gu[نّ]]َا سُلَيْمٰنَ وَاَلْقَيْنَا عَلٰى كُرْسِيِّهٖ جَسَ[ik[دً]]ا [ik[ث]]ُ[gu[مّ]]َ اَنَا[qa[ب]]َ Wa laqad fatann± sulaim±na wa alqain± ‘al± kursiyyih³ jasadan £umma an±b(a). Sungguh, Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya) di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.
-
35قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَ[qa[بْ]] لِيْ مُلْ[id[كً]]ا [id[لّ]]َا يَ[iq[نْۢب]]َغِيْ لِاَحَ[gu[دٍ م]]ِ[gu[ّ]][iq[نْۢ ب]]َعْدِيْۚ اِ[gu[نّ]]َكَ اَ[ik[نْت]]َ الْوَهَّا[qa[ب]]ُ Q±la rabbigfir l³ wa hab l³ mulkal l± yambag³ li'a¥adim mim ba‘d³, innaka antal-wahh±b(u). Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
-
36فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَ[qa[جْ]]رِيْ بِاَمْرِهٖ رُ[iq[خَاۤء]]ً حَيْثُ اَصَابَۙ Fasakhkharn± lahur-r³¥a tajr³ bi'amrih³ rukh±'an ¥ai£u a¡±b(a). Maka, Kami menundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang ia kehendaki.
-
37وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَ[gu[نّ]][iq[َاۤء]][gu[ٍ وّ]]َغَوَّا[gu[صٍ]]ۙ Wasy-syay±¯³na kulla bann±'iw wa gaww±¡(in). (Kami menundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan, dan penyelam.
-
38[gu[وّ]]َاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَا[qa[د]]ِ Wa ±khar³na muqarran³na fil-a¡f±d(i). (Begitu juga setan-setan) lain yang terikat dalam belenggu.
-
39هٰذَا عَ[iq[طَاۤؤ]]ُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَا[qa[ب]]ٍ H±©± ‘a¯±'un± famnun au amsik bigairi ¥is±b(in). Inilah anugerah Kami. Maka, berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.
-
40وَاِ[gu[نّ]]َ لَهٗ عِ[ik[نْد]]َنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰ[qa[ب]]ٍ ࣖ Wa inna lahµ ‘indan± lazulf± wa ¥usna ma'±b(in). Sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
-
41وَاذْكُرْ عَ[qa[بْ]]دَ[ik[نَآ ا]]َيُّوْ[qa[ب]]َۘ اِذْ نَادٰى رَبَّ[ik[هٗٓ ا]]َ[gu[نّ]]ِيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْ[gu[بٍ وّ]]َعَذَا[qa[ب]]ٍۗ Wa©kur ‘abdan± ayyµb(a), i© n±d± rabbahµ ann³ massaniyasy-syai¯±nu binu¡biw wa ‘a©±b(in). Ingatlah hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan (rasa sakit).”
-
42اُرْكُضْ بِرِ[qa[جْ]]لِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَ[iq[لٌۢ ب]]َارِ[gu[دٌ وّ]]َشَرَا[qa[ب]]ٌ Urku« birijlik(a), h±©± mugtasalum b±riduw wa syar±b(un). (Allah berfirman,) “Entakkanlah kakimu (ke bumi)! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.”
-
43وَوَهَ[qa[بْ]]نَا لَ[ik[هٗٓ ا]]َهْلَهٗ وَمِثْلَهُ[gu[مْ مّ]]َعَهُمْ رَحْمَ[gu[ةً م]]ِ[gu[ّ]][gu[نّ]]َا وَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَا[qa[ب]]ِ Wa wahabn± lahµ ahlahµ wa mi£lahum ma‘ahum ra¥matam minn± wa ©ikr± li'ulil-alb±b(i). Kami anugerahkan (pula) kepadanya (Ayyub) keluarganya dan (Kami lipat gandakan) jumlah mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.
-
44وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْ[ik[ثً]]ا [ik[ف]]َاضْرِ[id[بْ ب]]ِ[id[ّ]]هٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِ[gu[نّ]]َا وَجَ[qa[دْ]]نٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَ[qa[بْ]][qa[د]]ُ ۗاِ[gu[نّ]]َ[ik[هٗٓ ا]]َوَّا[qa[ب]]ٌ Wa khu© biyadika «ig£an fa«rib bih³ wa l± ta¥na£, inn± wajadn±hu ¡±bir±(n), ni‘mal-‘abd(u), innahµ aww±b(un). Ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukullah (istrimu) dengannya dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu kembali (kepada Allah dan sangat taat kepadanya).
-
45وَاذْكُرْ عِبٰدَ[ik[نَآ ا]]ِ[qa[بْ]]رٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَ[qa[بْ]]صَارِ Wa©kur ‘ib±dan± ibr±h³ma wa is¥±qa wa ya‘qµba ulil-aid³ wal-ab¡±r(i). Ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya‘qub yang mempunyai kekuatan (dalam taat kepada Allah) dan penglihatan (mata hati yang jernih).
-
46اِ[gu[نّ]][ik[َآ ا]]َخْلَصْنٰهُ[ik[مْ ب]]ِخَالِصَ[ik[ةٍ ذ]]ِكْرَى الدَّارِۚ Inn± akhla¡n±hum bikh±li¡atin ©ikrad-d±r(i). Sesungguhnya Kami telah memberikan secara khusus kepada mereka anugerah yang besar, (yaitu selalu) mengingat negeri akhirat.
-
47وَاِ[gu[نّ]]َهُمْ عِ[ik[نْد]]َنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْاَخْيَارِۗ Wa innahum ‘indan± laminal-mu¡¯afainal-akhy±r(i). Sesungguhnya mereka di sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang terbaik.
-
48وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُ[gu[لٌّ مّ]]ِنَ الْاَخْيَارِۗ Wa©kur ism±‘³la wal-yasa‘a wa ©al-kifl(i), wa kullum minal-akhy±r(i). Ingatlah Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
-
49هٰذَا ذِكْرٌ ۗوَاِ[gu[نّ]]َ لِلْمُتَّقِيْنَ لَحُسْنَ مَاٰ[ik[بٍ]]ۙ H±©± ©ikr(un), wa inna lil-muttaq³na la¥usna ma'±b(in). Ini adalah kehormatan (bagimu dan kaummu). Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik.
-
50[ik[ج]]َ[gu[نّ]]ٰتِ عَ[qa[دْ]]ن[gu[ٍ مّ]]ُفَتَّحَ[id[ةً لّ]]َهُمُ الْاَ[qa[بْ]]وَا[qa[ب]]ُۚ Jann±ti ‘adnim mufatta¥atal lahumul-abw±b(u). (Yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.
-
51مُتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا يَ[qa[دْ]]عُوْنَ فِيْهَا بِفَاكِهَ[ik[ةٍ ك]]َثِيْرَ[gu[ةٍ وّ]]َشَرَا[qa[ب]]ٍ Muttaki'³na f³h± yad‘µna f³h± bif±kihatin ka£³ratiw wa syar±b(in). Mereka bersandar di dalamnya (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan dan minuman yang banyak (di surga itu).
-
52وَعِ[ik[نْد]]َهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ اَتْرَا[qa[ب]]ٌ Wa ‘indahum q±¡ir±tu¯-¯arfi atr±b(un). Di samping mereka (ada bidadari-bidadari) yang pandangannya terbatas (hanya untuk pasangannya), lagi sebaya umurnya.
-
53هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِيَوْمِ الْحِسَا[qa[ب]]ِ H±©± m± tµ‘adµna liyaumil-¥is±b(i). Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan.
-
54اِ[gu[نّ]]َ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِ[gu[نْ نّ]]َفَا[qa[د]]ٍۚ Ina h±©± larizqun± m± lahµ min naf±d(in). Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki (dari) Kami yang tidak habis-habisnya.
-
55هٰذَا ۗوَاِ[gu[نّ]]َ لِلطّٰغِيْنَ لَشَرَّ مَاٰ[ik[بٍ]]ۙ H±©±, wa inna li¯-¯±g³na lasyarra ma'±b(in). Inilah (kenikmatan bagi orang yang bertakwa). Sesungguhnya bagi orang-orang yang melampaui batas benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk.
-
56جَهَ[gu[نّ]]َمَۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمِهَا[qa[د]]ُ Jahannam(a), ya¡launah±, fabi'sal-mih±d(u). (Yaitu neraka) Jahanam yang mereka akan masuk ke dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat tinggal.
-
57هٰذَاۙ فَلْيَذُوْقُوْهُ حَمِيْ[gu[مٌ وّ]]َغَسَّا[qa[ق]]ٌۙ H±©±, falya©µqµhu ¥am³muw wa gass±q(un). Inilah (azab neraka). Biarlah mereka merasakannya. (Minuman mereka) air yang mendidih dan cairan nanah (yang menjijikkan).
-
58وَّاٰخَرُ مِ[ik[نْ ش]]َكْلِ[ik[هٖٓ ا]]َزْوَا[qa[ج]]ٌۗ Wa ±kharu min syaklih³ azw±j(un). (Selain itu, ada) berbagai macam (azab) lain yang serupa itu.
-
59هٰذَا فَوْ[gu[جٌ مّ]]ُ[qa[قْ]]تَحِ[gu[مٌ مّ]]َعَكُمْۚ لَا مَرْحَ[iq[بً]]ا [iq[ۢب]]ِهِمْ ۗ اِ[gu[نّ]]َهُمْ صَالُوا ال[gu[نّ]]َارِ H±©± faujum muqta¥imum ma‘akum, l± mar¥abam bihim, innahum ¡±lun-n±r(i). (Dikatakan kepada mereka,) “Ini rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desakan bersama kamu (ke neraka).” Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka.
-
60قَالُوْا بَلْ اَ[ik[نْت]]ُمْ لَا مَرْحَ[iq[بً]]ا[iq[ۢ ب]]ِكُمْ ۗ اَ[ik[نْت]]ُمْ قَدَّمْتُمُوْهُ لَنَاۚ فَبِئْسَ الْقَرَارُ Q±lµ bal antum l± mar¥abam bikum, antum qaddamtumµhu lan±, fabi'sal-qar±r(u). Mereka (para pengikutnya) menjawab, “Sebenarnya kamulah yang (lebih pantas) tidak menerima ucapan selamat datang karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab. (Itulah) seburuk-buruk tempat menetap.”
-
61قَالُوْا رَبَّنَا مَ[ik[نْ ق]]َدَّمَ لَنَا هٰذَا فَزِ[qa[دْ]]هُ عَذَا[ik[بً]]ا [ik[ض]]ِعْ[ik[فً]]ا [ik[ف]]ِى ال[gu[نّ]]َارِ Q±lµ rabban± man qaddama lan± h±©± fazidhu ‘a©±ban «i‘fan fin-n±r(i). Mereka berkata (lagi), “Wahai Tuhan kami, siapa yang menjerumuskan kami ke dalam (azab) ini, tambahkanlah kepadanya azab yang berlipat ganda di dalam neraka.”
-
62وَقَالُوْا مَا لَنَا لَا نَرٰى رِجَا[ik[لً]]ا [ik[ك]]ُ[gu[نّ]]َا نَعُدُّهُ[gu[مْ م]]ِ[gu[ّ]]نَ الْاَشْرَارِ Wa q±lµ m± lan± l± nar± rij±lan kunn± na‘udduhum minal-asyr±r(i). Mereka (penghuni neraka) berkata, “Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang (di dunia) selalu kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina)?
-
63اَتَّخَذْنٰهُمْ سِخْرِيًّا اَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الْاَ[qa[بْ]]صَارُ Attakha©n±hum sikhriyyan am z±gat ‘anhumul-ab¡±r(u). Apakah karena dahulu kami menjadikan mereka (bahan) olok-olokan ataukah karena penglihatan (kami) yang tidak melihat mereka?”
-
64اِ[gu[نّ]]َ ذٰلِكَ لَحَ[ik[قٌّ ت]]َخَاصُمُ اَهْلِ ال[gu[نّ]]َارِ ࣖ Inna ©±lika la¥aqqun takh±¡umu ahlin-n±r(i). Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terjadi, (yaitu) pertengkaran di antara penghuni neraka.
-
65قُلْ اِ[gu[نّ]]َ[ik[مَآ ا]]َنَا۠ مُ[ik[نْذ]]ِ[gu[رٌ]] ۖ[gu[وّ]]َمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Qul innam± ana mun©ir(un), wa m± min il±hin illall±hul-w±¥idul-qahh±r(u). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan,
-
66رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ Rabbus-sam±w±ti wal-ar«i wa m± bainahumal-‘az³zul-gaff±r(u). (yaitu,) Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.”
-
67قُلْ هُوَ نَبَؤٌا عَظِيْمٌۙ Qul huwa naba'un ‘a§³m(un). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ia (Al-Qur’an) adalah berita besar.
-
68اَ[ik[نْت]]ُمْ عَنْهُ مُعْرِضُوْنَ Antum ‘anhu mu‘ri«µn(a). Kamu berpaling darinya.
-
69مَا كَانَ لِيَ مِنْ عِلْ[iq[مٍۢ ب]]ِالْمَلَاِ الْاَعْ[ik[لٰٓى ا]]ِذْ يَخْتَصِمُوْنَ M± k±na liya min ‘ilmim bil-mala'il-a‘l± i© yakhta¡imµn(a). Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang malaikat langit ketika mereka berbantah-bantahan.
-
70اِ[gu[نْ يّ]]ُوْ[ik[حٰىٓ ا]]ِلَيَّ اِ[ik[لَّآ ا]]َ[gu[نّ]]َ[ik[مَآ ا]]َنَا۠ نَذِيْ[gu[رٌ مّ]]ُبِيْنٌ Iy yµ¥± ilayya ill± annam± ana na©³rum mub³n(un). Tidaklah diwahyukan kepadaku, kecuali aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata.”
-
71اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَ[iq[لٰۤىٕ]]ِكَةِ اِ[gu[نّ]]ِيْ خَالِ[iq[قٌۢ ب]]َشَ[gu[رً]]ا [gu[مِ]]ّ[ik[نْ ط]]ِيْنٍ I© q±la rabbuka lil-mal±'ikati inn³ kh±liqum basyaram min ¯³n(in). (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
-
72فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِ[id[نْ رّ]]ُوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ Fa'i©± sawwaituhµ wa nafakhtu f³hi mir rµ¥³ faqa‘µ lahµ s±jid³n(a). Apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan)-nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan bersujud.”
-
73فَسَجَدَ الْمَ[iq[لٰۤىٕ]]ِكَةُ كُلُّهُمْ اَ[qa[جْ]]مَعُوْنَۙ Fasajadal-mal±'ikatu kulluhum ajma‘µn(a). Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya bersama-sama,
-
74اِ[ik[لَّآ ا]]ِ[qa[بْ]]لِيْسَۗ اِسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ Ill± ibl³s(a), istakbara wa k±na minal-kafir³n(a). kecuali Iblis. Ia menyombongkan diri dan termasuk golongan kafir.
-
75قَالَ [ik[يٰٓا]]ِ[qa[بْ]]لِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَ[ik[نْ ت]]َسْجُدَ لِمَا خَلَ[qa[قْ]]تُ بِيَدَيَّ ۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُ[ik[نْت]]َ مِنَ الْعَالِيْنَ Q±la y± ibl³su m± mana‘aka an tasjuda lim± khalaqtu biyadayy(a), astakbarta am kunta minal-‘±l³n(a). (Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”
-
76قَالَ اَنَا۠ خَيْ[gu[رٌ م]]ِ[gu[ّ]]نْهُ خَلَ[qa[قْ]]تَنِيْ مِ[gu[نْ نّ]]َا[gu[رٍ وّ]]َخَلَ[qa[قْ]]تَهٗ مِ[ik[نْ ط]]ِيْنٍ Q±la ana khairum minhu khalaqtan³ min n±riw wa khalaqtahµ min ¯³n(in). (Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.”
-
77قَالَ فَاخْرُ[qa[جْ]] مِنْهَا فَاِ[gu[نّ]]َكَ رَجِيْ[gu[مٌ]]ۖ Q±la fakhruj minh± fa'innaka raj³m(un). (Allah) berfirman, “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.
-
78[gu[وّ]]َاِ[gu[نّ]]َ عَلَيْكَ لَعْنَ[ik[تِيْٓ ا]]ِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ Wa inna ‘alaika la‘nat³ il± yaumid-d³n(i). Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan.”
-
79قَالَ رَبِّ فَاَ[ik[نْظ]]ِرْ[ik[نِيْٓ ا]]ِلٰى يَوْمِ يُ[qa[بْ]]عَثُوْنَ Q±la rabbi fa'an§irn³ il± yaumi yub‘a£µn(a). (Iblis) berkata, “Wahai Tuhanku, tangguhkanlah (usia)-ku sampai hari mereka (manusia) dibangkitkan.”
-
80قَالَ فَاِ[gu[نّ]]َكَ مِنَ الْمُ[ik[نْظ]]َرِيْنَۙ Q±la fa'innaka minal-mun§ar³n(a). (Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan
-
81اِلٰى يَوْمِ الْوَ[qa[قْ]]تِ الْمَعْلُوْمِ Il± yaumil-waqtil-ma‘lµm(i). sampai hari yang telah ditentukan waktunya (kiamat).”
-
82قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَ[gu[نّ]]َهُمْ اَ[gu[جْ]]مَعِيْنَۙ Q±la fabi‘izzatika la'ugwiyannahum ajma‘³n(a). (Iblis) berkata, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.
-
83اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ Ill± ‘ib±daka minhumul-mukhla¡³n(a). Kecuali, hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka.”
-
84قَالَ فَالْحَقُّۖ وَالْحَقَّ اَقُوْلُۚ Q±la fal-¥aqq(u), wal-¥aqqa aqµl(u). (Allah) berfirman, “Maka, yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan.
-
85لَاَمْلَـَٔ[gu[نّ]]َ جَهَ[gu[نّ]]َمَ مِ[ik[نْك]]َ وَمِ[gu[مّ]]َ[ik[نْ ت]]َبِعَكَ مِنْهُمْ اَ[qa[جْ]]مَعِيْنَ La'amla'anna jahannama minka wa mimman tabi‘aka minhum ajma‘³n(a). Aku pasti akan memenuhi (neraka) Jahanam denganmu dan orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.”
-
86قُلْ [ik[مَآ ا]]َسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَ[qa[جْ]]ر[gu[ٍ وّ]]َ[ik[مَآ ا]]َنَا۠ مِنَ الْمُتَكَلِّفِيْنَ Qul m± as'alukum ‘alaihi min ajriw wa m± ana minal-mutakallif³n(a). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya (dakwahku) dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada.
-
87اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْ[id[رٌ ل]]ِ[id[ّ]]لْعٰلَمِيْنَ In huwa ill± ©ikrul lil-‘±lam³n(a). (Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali (sebagai) peringatan bagi semesta alam.
-
88وَلَتَعْلَمُ[gu[نّ]]َ نَبَاَهٗ بَعْدَ حِيْنٍ ࣖ Wa lata‘lamunna naba'ahµ ba‘da ¥³n(in). Sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur’an) setelah beberapa waktu lagi.”
Sumber: Terjemah Kementerian Agama RI